Jakarta, CNN Indonesia -- Gerakan Pemuda Ansor mengaku telah menemukan buku paket pelajaran pra-sekolah dasar yang isinya dapat disebut mengandung ajaran Islan radikalisme yang membahayakan. Buku tersebut berjudul “Anak Islam Suka Membaca” jilid 1,2,3,4, dan 5.
DPP GP Ansor, kata dia, sudah mengirimkan surat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kapolri, perihal temuan buku tersebut dan memintanya untuk menarik buku-buku tersebut dari peredaran.
"Kami sudah mengirimkan surat ke Mendikbud dan Kapolri, pada Selasa kemarin," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Benny, GP Ansor meminta Kemendikbud dan Polri dapat bersikap tegas, karena buku-buku "Anak Islam Suka Membaca" itunya mengandung ajaran radikalisme.
Apalagi, kata dia, buku-buku itu diajarkan kepada anak-anak TK yang masih sangat polos.
"Ini dapat disebut menanamkan benih-benih radikalisme sejak usia dini. Ini dapat membahayakan masa depan anak," katanya.
Sekretaris Jenderal DPP GP Ansor, Abdul Rohman mengatakan, buku "Anak Islam Suka Membaca" jilid 1,2,3,4, dan 5, isinya berupa pelajaran membaca bagi murid TK.
Namun, di antara susunan kata-kata dalam buku tersebut, kata dia, ada kata-kata yang mengandung ajaran radikalisme yang dapat membahayakan.
"Apalagi, bagi anak-anak usia TK," katanya.
Rohman mencontohkan, pada jilid lima, ada kata-kata "sa-hid di me-dan ji-had" serta "se-le-sai ra-ih ban-tai ki-yai".
Pada jilid empat, ada kata-kata, "mu-na-fik", "bom", dan "ha-ti ha-ti man-haj ba-til".
Pada judul ketiga, kata dia, banyak kata-kata yang mengandung ajaran radikalisme, seperti, "ge-ga-na a-da di-ma-na", "re-la ma-ti de-mi a-ga-ma", "ki-ta se-mu-a be-la a-ga-ma", "ba-zo-ka di-ba-wa la-ri", dan "ha-ti ha-ti zo-na ba-ha-ya".
Buku tersebut kata Rohman ditulis dan diterbitkan oleh penerbit Pusaka Amanah yang beralamat di Jalan Cakra, Surakarta. Buku diterbitkan pertama kali yakni cetakan pertama tahun 1999 dan diterbitkan terbaru cetakan ke 160 pada 2015.
(antara)