Anak Yogyakarta Gabung Gafatar di Mempawah

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2016 14:29 WIB
Kepala Divisi Sosialisasi KPAI Erlinda mengungkapkan anak-anak dan remaja cenderung tertarik dengan Gafatar karena menjanjikan kemudahan.
Minghaj Maygor menunjukkan koas milik adiknya bertuliskan Gafatar Kediri di rumahnya, Kelurahan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 50 orang warga Yogyakarta diduga bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Mempawah, Kalimantan Barat. Di antaranya termasuk juga anak-anak. 

"Yang berhasil ditemukan baru satu orang, anak berinisial SJ," ‎kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Anton Charliyan di Markas Besar Polri, Jakarta (21/1).

Total laporan masyarakat yang kehilangan anak terkait Gafatar di Yogyakarta, kaya Anton, mencapai 15 orang. Namun, belum dapat dipastikan apakah mengikuti kelompok Gafatar tersebut ke Kalbar atau tidak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan ada laporan dari orang tuanya di Yogya, anaknya ke Kalimantan, ketika kembali dari sana menggunakan kaos Gafatar," ujar Anton.
Masyarakat Mempawah, seperti diberitakan sebelumnya, menolak keberadaan Gafatar. Kini, sekitar 1.500 anggota Gafatar terpaksa dievakuasi ke tempat aman.

"Di Kalbar warga Gafatar ini diungsikan ke tempat aman. Kami antisipasi supaya tidak terjadi serangan dari warga terhadap mereka. Karena bagaimana pun juga mereka adalah warga yang harus kita lindungi," kata Anton.
Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda mengungkapkan anak-anak dan remaja cenderung tertarik dengan Gafatar karena menjanjikan kemudahan.

"Mereka yang anak remaja yang pikirannya pendek sangat tertarik karena tidak perlu capek-capek puasa, salat dan lain-lain," ujarnya.

Dia mengatakan, Gafatar biasanya menyebarkan ajarannya lewat kegiatan rumah tangga seperti arisan atau kegiatan pendidikan ekstrakurikuler seperti Badan Eksekutif Mahasiswa.

Tidak hanya itu, bahkan kadang orangtuanya sendiri yang membawa anak-anak mengikuti Gafatar. Jika ditemukan kejadian seperti itu, dia menegaskan, orangtuanya pun mesti ditindak.

"Harus dicegah. Melalui RT, RW, Polisi, Binmas. Ideologi kita harus dikuatkan," kata Erlinda. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER