Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian terus mendalami soal pelaku pengancaman kantor Kecamatan Buleleng dua hari yang lalu. Kini, aparat keamanan sedang membuat sketsa wajah si pelaku berdasarkan kesaksian penerima surat ancaman.
"Pelaku masih diidentifikasi, sedang disketsa karena pelaku menyerahkan surat ke sopir Camat, Ida Bagus," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/1).
Sejauh ini, fakta yang sudah didapatkan adalah jenis sepeda motor yang digunakan pelaku beserta plat nomornya. Pelaku, berdasarkan keterangan saksi, menggunakan sepeda motor bebek berplat AG.
Namun, Anton mengatakan, polisi menduga plat nomor yang digunakan adalah plat palsu. Karena itu, polisi menggelar razia untuk memantau ciri-ciri lain selain nomor plat yang sudah dikantongi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahnya secepatnya, sore ini bisa ditangkap. Apakah nomor plat motornya asli atau tidak masih penyelidikan," tambah Anton.
Meski pelaku mengaku sebagai jaringan yang beraksi di Thamrin, Jakarta, pekan lalu, Kepolisian tidak serta merta mempercayainya. Menurut Anton, Kepolisian masih mencoba membuktikan keterkaitan pelaku dengan jaringan teror yang diakuinya.
"Keterkaitan ini kami akan dalami, selidiki, yang ditangkap saja belum ada, masih dicari," ujarnya.
Teror di Thamrin terjadi pada Kamis pekan lalu (14/1). Dari kejadian itu, empat pelaku tewas di lokasi dan telah diamankan 13 orang yang diduga terkait di berbagai daerah.
Kepolisian menduga aksi diotaki oleh Bahrun Naim, warga Indonesia yang jadi petinggi Negara Islam Irak dan Suriah di Timur Tengah.
Karena perbuatannya, empat orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Setelah kejadian, kepolisian juga menetapkan status siaga I di seluruh Indonesia.
(bag)