Amarah Ayah Mirna pada Jessica

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Jumat, 29 Jan 2016 11:27 WIB
Darmawan tak dapat menyembunyikan kemarahannya. Sembari berpasrah pada Tuhan, ia berharap pembunuh putrinya segera tertangkap dan dihukum mati.
Jessica Kumala Wongso bersama tim pengacaranya ketika menemui Komnas HAM untuk mengadukan perlakuan kasar yang menurutnya ia terima. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Darmawan Salihin, ayah mendiang Wayan Mirna Salihin, tak dapat menyembunyikan kemarahannya usai menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, kemarin. Sampai sekarang polisi belum juga menetapkan tersangka dalam kasus kematian tragis putrinya yang diracun sianida.

Pengusutan perkara kini bahkan diwarnai oleh pengaduan salah satu saksi yang juga sahabat Mirna, Jessica Kumala Wongso, ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Pun Kepolisian menyatakan butuh waktu untuk mengungkap kasus Mirna, meski saksi ahli mengatakan bukti yang ada sudah cukup signifikan untuk menetapkan tersangka.

Amarah Darmawan terutama ditujukan kepada Jessica. Dia menyebut Jessica berbohong kepadanya. (Ikuti Fokus: SIAPA TERSANGKA KASUS MIRNA?)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya tanya ke dia, ‘Anak saya minum kopi meninggal, kamu minum apa?’ Katanya minum air mineral. Padahal di bon tidak ada air mineral. Yang ada cocktail dan es kopi vietnam. Mana ada air mineral? Yang dia (Jessica) minum saat itu cocktail yang ada alkoholnya,” kata Darmawan.
Darmawan menuding Jessica tidak berterus terang dan tidak menyampaikan kebenaran dalam pengusutan kasus kematian Mirna.

“Intinya, anak saya mati, yang beli kopi dia (Jessica). Semua juga tahu enggak mungkin terjadi itu (Mirna tewas begitu saja),” kata pengusaha itu.

Di sisi lain, Jessica telah berulang kali membantah ia terlibat. Kepada Komisioner Komnas HAM Siane Indriani, Jessica sampai berkata merasa depresi karena terus-menerus dipojokkan. Padahal, menurut Jessica, dalam hati ia pun sedih dengan kematian Mirna.
Darmawan yakin ada yang tidak suka dengan Mirna sehingga sampai tega menghabisi nyawa putrinya itu.

Darmawan meminta polisi terus mengusut perkara kematian Mirna. “Saya minta agar kasus ini benar-benar dibongkar. Kalau tidak sangat berbahaya,” kata dia.

Berbahaya yang dimaksud Darmawan ialah bisa saja nanti ada orang lain mati diracun sianida seperti putrinya jika kasus pembunuhan ini tak terpecahkan.

Menurut Darmawan, nyawa harus dibayar nyawa. Maka baginya, balasan setimpal atas kematian Mirna ialah hukuman mati bagi pembunuhnya.

“Pelaku seharusnya dihukum karena kan dia membunuh orang. Pantas sekali (dihukum mati). Saya yakin negara kita makin baik sistem hukumnya,” kata Darmawan.
Apapun, Darmawan berkata puas dengan kinerja Kepolisian menangani kasus Mirna. Menurutnya, polisi terlihat serius dan bekerja keras mencari pembunuh putrinya.

“Polisi sangat profesional. Saya lihat di luar saksi bicara banyak. Biarkan saja, nanti dibuktikan di pengadilan,” kata Darmawan.

Sembari berpasrah kepada Tuhan, Darmawan optimistis kasus kematian Mirna akan terungkap. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER