Menteri Agama: Gafatar Bukan Gerakan Kemasyarakatan Semata

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 29 Jan 2016 20:01 WIB
Eksistensi organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) terus memberikan keresahan bagi masyarakat karena berimbas pada anggota keluarga mereka yang hilang.
Nusantara (Gafatar) berjalan menuju bus jemputan seusai turun dari KRI Teluk Banten 516 di Dermaga Mako Kolinlamil, Jakarta, Rabu. 27 Januari 2016. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Eksistensi organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) terus memberikan keresahan bagi masyarakat karena bisa berimbas pada anggota keluarga mereka yang hilang. Oleh sebab itu Kementerian Agama dalam beberapa hari terakhir melakukan langkah intensif untuk mensiasati eksistensi organisasi tersebut.

Menteri Agama Lukmah Hakim Syaifuddin menjelaskan ada satu hal yang membuat Gafatar sulit untuk dihilangkan, yaitu karena Gafatar bukan sekadar kelompok masyarakat biasa tapi juga bisa menanamkan nilai keagamaan yang diduga melenceng.

"Kelompok ini bukan hanya kelompok masyarakat tapi juga terkait dengan penanaman keagamaan tertentu," kata Lukman saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/1).

Lukman menambahkan, penanaman keagamaan tersebut bisa berujung pada keresahan bagi masyarakat. Tak hanya itu, penolakan yang ditunjukkan oleh masyarakat di Kalimantan Barat juga membuat masalah Gafatar bukan hanya mencakup agama tapi juga sosial, bahkan ranah hukum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itulah yang menjadi dasar Kementeriam Agama tidak bergerak sendiri untuk mengatasi masalah Gafatar tersebut. Kementerian Sosial dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pun dilibatkan untuk memberikan bantuan.

Dua kementerian tersebut, kata Lukman, diminta bantuan dalam hal pemulangan para eks anggota Gafatar ke keluarganya masing-masing. Apalagi, mereka yang menetap di Kalimantan Barat bukanlah warga asli sana, melainkan banyak yang berasal dari Pulau Jawa.

"Mereka ini memiliki paham keagamaan tertentu yang tidak lagi menganut Islam sebagai agama awal. Itu terjadi karena pimpinan mereka menyatukan sebagian agama," kata Lukman.

Langkah khusus dan intensif yang saat ini dilakukan Kementerian Agama adalah mengirimkan penyuluh dan pemuka agama yang bertugas memberikan bimbingan pada mereka yang begitu militan terhadap Gafatar.

Penyuluhan dianggap Lukman bisa membuka jalan karena para eks Gafatar bisa diajak bicara tentang paham-paham agama yang sebenarnya.

"Tentu ini bagian yang harus diselesaikan karena kami mendengar ada di antara mereka ada yang menyerahkan harta mereka pada pimpinan Gafatar," ujar dia. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER