Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menilai Badan Intelijen Negara (BIN) harus lebih memperketat proses perekrutan anggotanya.
Pernyataan itu ia lontarkan menanggapi sikap Banyu Biru, putera dari seniman yang aktif sebagai politikus Eros Djarot, yang memamerkan surat pengangkatannya sebagai personel badan telik sandi di media sosial.
"BIN harus menjaga kerahasiaannya. Kalau perlu, saat kepala BIN lewat enggak ada yang tahu. Anggotanya juga tidak perlu pakai atribut BIN," kata Muhaimin saat ditemui di acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKB di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (5/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Muhaimin, Sekretaris Jenderal DPP PKB Abdul Kadir Karding menilai penjagaan kerahasiaan BIN bukan hanya harus dilakukan saat awal perekrutan, melainkan tetap dijaga hingga saat aktif menjalankan tugas.
"Waktu zaman Soeharto dulu penyaringannya sangat ketat. Anggota BIN jangan ikut irama pejabat pencitraan. Itu sudah merusak negara," katanya.
Ia menambahkan, "Masa mengaku-ngaku BIN. Tidak boleh. Jadi BIN kok bangga. Jadi BIN, kalau bisa Tuhan pun enggak boleh tahu."
Sebelumnya, putra politikus Eros Djarot, Banyu Biru Djarot membuat kontroversi dengan mengunggah SK pengangkatannya sebagai anggota dewan analisis BIN di akun Pathnya.
Tindakan ini membuat ramai netizen di media sosial yang mempertanyakan kerahasiaan dari badan telik sandi tersebut.
(rdk)