Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lewat musyawarah kerja nasional telah menentukan sikap menentang pernikahan sesama jenis dan paham lesbian gay bisexual and transgender (LGBT). Sebagai tindak lanjut, partai akan berdialog dengan komunitas pendukung paham tersebut terkait sikapnya.
Sekretaris Jenderal Abdul Kadir Karding, Sabtu (6/2), mengatakan dialog itu dilakukan untuk mendesak agar paham tersebut tidak dipublikasikan di Indonesia. Dengan duduk bersama, kata dia, kedua pihak akan membicarakan bagaimana jalan keluar terbaik.
"Jadi kita cari formula yang tepat untuk mereka karena bagaimanapun mereka tetap manusia," kata Abdul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengatakan paham tersebut bertentangan dengan ideologi negara. Karena itu, meski Indonesia menganut sistem demokrasi, masyarakat tetap harus mendukung apa yang diyakini oleh negara.
"Demokrasi pancasila yang paling tepat untuk dikembalikan. Bahwa jangan terus melulu hak, tapi juga ada pandangan hidup dan ideologi bangsa," kata Abdul.
Isu tentang keberadaan komunitas LGBT menyeruak ketika Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi M Nasir mengatakan paham LGBT tidak boleh memasuki lingkungan kampus. Dia menganggap kelompok itu bisa merusak moral bangsa. Kampus sebagai penjaga moral menurutnya harus bisa menjaga nilai susila dan nilai luhur bangsa.
Koordinator Jaringan Gaya Warna Lentera Indonesia (GWL-Ina) Slamet Raharjo mengatakan pernyataan "diskriminatif" pejabat negara seperti itu memicu bertambahnya kekerasan, stigma, dan diskriminasi yang dialami komunitas LGBT di Indonesia.
"Pernyataan diskriminatif mereka adalah bentuk perlakuan yang merendahkan martabat kemanusiaan," kata Slamet.
(bag)