Pengamat: Pemilihan Gubernur oleh DPRD Bakal Merugikan PKB

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Sabtu, 06 Feb 2016 18:24 WIB
Penerimaan masyarakat atas pemilihan gubernur secara langsung dinilai terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sejumlah penari membawakan Tari Kuntulan dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKB di Jakarta, Jumat (5/2). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti bidang politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai usulan Partai Kebangkitan Bangsa mengembalikan pemilihan Gubernur ke DPRD, merupakan kemunduran demokrasi. Dia mengingatkan pemilihan kepala daerah secara langsung telah dilakukan sejak 2005 silam. 

"Kebijakan PKB mengembalikan itu tidak populer dan berpotensi menimbulkan resistensi publik," ujar Arya Fernandes saat dihubungi CNN Indonesia, Sabtu (6/2).
Arya menilai penerimaan masyarakat atas pemilihan gubernur secara langsung pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurutnya, usulan tersebut nantinya malah akan merugikan PKB. Itu dikarenakan akan munculnya anggapan PKB berseberangan dengan masyarakat.
Selain itu, dia juga menilai PKB merupakan partai yang memiliki tingkat popularitas di tengah cenderung ke bawah. Arya mengakui, Jawa Timur memang masih menjadi daerah kekuasaan PKB. Namun, di beberapa daerah, PKB akan cenderung sulit untuk berdiri tanpa adanya dukungan masyarakat. 

"Kalau mengembalikan ke DPRD tidak akan menguntungkan PKB. Itu hanya akan menguntungkan partai-partai berkuasa di daerah," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER