Jakarta, CNN Indonesia -- Yunida (30) sedang menyisir rambut anaknya yang hendak berangkat sekolah, Sarah Jesicca Sitorus (7), ketika orang tak dikenal mengenakan masker merangsek masuk ke rumah pasangan ibu dan anak itu di kawasan Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Kamis pagi (11/2).
"Awalnya diduga perampokan, setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara, tidak ada barang-barang yang hilang dicuri. Dari keterangan saksi juga kuat ada indikasi penganiayaan," ujar Kapolsek Citeureup, AKP Muhammad Chaniago seperti dilansir
Antara, Jumat (12/2).
Pelaku tak dikenal itu mengenakan pakaian berwarna merah dengan celana training berwarna senada. Dia masuk ke dalam rumah dan langsung menyerang Yunida dengan menggunakan pisau dapur.
Usai menyerang Yunida, kata Chaniago, pelaku pun lantas menyerang Sarah dengan memberi tusukan di dada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak sulung korban, Steven (9), berusaha menyelamatkan ibu dan adiknya dengan memberikan perlawanan. Namun pelaku tidak menyerang anak laki-laki korban dan memilih kabur melarikan diri ke luar rumah.
"Motif pelaku belum diketahui, begitu juga pelaku masih kita dalami. Kita fokus pada keterangan saksi-saksi dan anak korban. Motif akan terungkap setelah pelaku kita tangkap," kata Chaniago.
Insiden nahas yang berlangsung singkat itu memakan korban jiwa. Sarah meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Sentra Medika pada pukul 17.30 WIB, kemarin. Sementara sang ibu, hingga berita ini diturunkan, masih dikabarkan menjalani perawatan di ruang ICU.
"Untuk pelaku masih kita lakukan pengejaran. Pelaku laki-laki, diduga pelaku orang yang dikenal korban karena pelaku menggunakan masker saat melakukan penusukan," kata Chaniago.
Peristiwa penganiayaan tersebut mengguncang keluarga Binahar Sitorus, suami korban. Kematian Sarah disambut isak tangis sanak saudara yang syok dengan peristiwa penusukan tersebut.
"Saya tidak tau pelaku siapa, saat kejadian saya tidak ada di rumah. Hanya anak saya yang menolong ibu dan adiknya. Saya minta pelaku segera terungkap, dan dihukum seberat-beratnya," kata Binahar Sitorus.