Jakarta, CNN Indonesia -- Tokoh masyarakat Kalijodo Abdul Aziz alias Daeng Aziz setuju jika bisnis prostitusi di kawasan tersebut dihilangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Namun, Aziz meminta Pemprov DKI Jakarta menyiapkan terlebih dahulu tempat tinggal dan usaha baru untuk warga sebelum melakukan penggusuran di kawasan tersebut.
"150 persen saya setuju bilamana prostitusi ini dihapus. Tapi persoalannya, pemerintah harus menyediakan tempat untuk usaha dulu atau apa usaha mereka," kata Aziz di Kalijodo, Jakarta, Selasa (16/2).
Dalam kesempatan yang sama, Aziz juga mengaku belum bisa menentukan sikap terkait rencana Pemprov DKI Jakarta yang hendak memindahkan warga Kalijodo ke rumah susun di sekitar kawasan Jakarta Utara. "Saya belum bisa jawab karena saya belum pernah diberikan kuasa sama mereka (warga)," katanya.
Saat disinggung mengenai posisinya sebagai penjaga pasokan minuman keras di Kalijodo, Aziz secara tegas langsung membantahnya. Menurut Aziz, dirinya tidak merasa menjadi penjaga pasokan miras di Kalijodo saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau menang ada yang bilang bahwa saya pemasok minuman lalu mendapat omzet sampai Rp1,5 miliar saya bersyukur sekali. Itu dusta, bohong," ujarnya.
Sebelumnya, Daeng Abu Bakar (67), salah satu warga senior di Kalijodo berkata bahwa Aziz adalah salah datu penjaga pasokan miras di kawasan tersebut saat ini. "Kalau ada yang jual anggur atau benda terlarang, langsung itu diamankan sama Aziz dan anak buahnya," kata Abu.
(bag)