Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya merilis hasil razia yang dilaksanakan sejak Sabtu (20/2) pagi tadi di kawasan Kalijodo, Jakarta.
"Secara keseluruhan ada 66 kafe atau warung di sekitar Kalijodo yang dirazia," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Komisaris Besar Muhammad Iqbal di lokasi.
Dari puluhan kafe tersebut diamankan sembilan orang pemilik kafe, tiga orang positif narkotik, dua orang pemilik senjata tajam dan tiga diduga pekerja seks komersial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara barang bukti yang diamankan di antaranya adalah 33 senjata tajam, dua palu, delapan linggis, tiga tang, sembilan obeng, satu senapan angin, 436 anak panah, dua celurit, sembilan golok, satu sangkur, satu badik, satu gunting, satu pahat, satu pisau, satu tombak, delapan ketapel, dan 22 karet ketapel.
Kepala Biro Operasi Komisaris Besar Martuani Siregar mengatakan senjata-senjata itu diduga akan digunakan untuk menyerang aparat.
"Anak panah mungkin bukan hal yang wajar. Apalagi ada katapel yang berkekuatan tinggi, makanya kami asumsikan untuk menyerang aparat," kata Martuani.
Selain itu ada pula 9.923 botol minuman keras dan 166 pak alat kontrasepsi.
Kepala Kepolisian Daerah Inspektur Jendedal Tito Karnavian mengatakan pihaknya sedang mendalami perizinan minuman keras tersebut.
"Jika memang itu ilegal dan tanpa izin, kami akan selidiki. Kita akan proses secara hukum," kata Tito.
Hari ini sebanyak 3.400 personel kepolisian, 600 aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan 2.000 satuan polisi pamong praja diterjunkan untuk merazia kawasan Kalijodo.
Operasi dilakukan untuk melihat kondisi pemukiman di Kalijodo menjelang pembongkaran dalam waktu dekat.
Bangun PoskoMeski sudah mengamankan orang-orang yang diduga melakukan tindak pidana tersebut, Kepolisian gagal menangkap seluruh preman yang ada di kawasan tersebut.
"Preman sudah banyak yang kabur. Disini (depan kafe Intan) akan dibangun posko. Anggota akan di poskokan disini sampai diperlukan," kata Tito.
Tito mengatakan pihaknya akan terus memerangi premanisme di kawasan yang selama ini diduga jadi sarang prostitusi ini.
"Petugas akan menyisir setiap kamar dan kafe yang ada di sini, petugas juga tidak akan segan menangkap preman-preman yang melawan," ujarnya.
(gen)