Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut di beberapa daerah rawan banjir Jakarta Timur dan Jakarta Utara udah ditangani dengan baik. Namun wilayah Jakarta Selatan belum tertangani dengan baik karena keterbatasan rumah susun.
"Sekarang lihat saja Kampung Pulo, sudah enggak ada air sama sekali karena pompanya sudah bagus," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Senin (29/2).
Ahok juga mengatakan daerah Sunter, Jakarta Utara kini telah bebas banjir. Namun, ia mengingatkan bahwa banjir bisa teratasi lantaran semua alat berfungsi dengan baik.
Ia mengingatkan agar tidak ada lagi yang merusak fasilitas umum atau mengambil keuntungan seperti menjual alat-alat pencegah banjir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ia mengakui masih ada beberapa titik banjir di Jakarta Selatan. Banyaknya pemukiman warga di tepi sungai jadi alasannya.
"Kami belum mampu menormalisasi sungai karena terhambat oleh persediaan rusun," kata Ahok.
Ia menjelaskan sungai di daerah selatan semakin sempit. Apabila dulu lebar sungai mencapai delapan meter, Ahok mengatakan sekarang lebarnya hanya sekitar dua meter.
"Namun, kalau pompa di Jakarta berfungsi semua, maka Jakarta tidak akan banjir. Saat ini juga sudah ada petugas pemeliharaan prasarana dan sarana umum (PPSU) yang akan melacak di mana hambatan genangan air di Jakarta," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hujan yang mengguyur Jakarta sejak Sabtu malam, menimbulkan genangan di beberapa wilayah.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Minggu (28/2) pagi, genangan banyak terjadi di Jakarta Barat dan Selatan.
Berdasarkan pemantauan BPBD pada Minggu pukul 18.00 WIB, ketinggian Sungai Angke Hulu mencapai 255 cm dalam keadaan cuaca mendung.
Selain Sungai Angke yang berstatus siaga dua, BPBD mengumumkan bahwa Sungai Ciliwung di Manggarai, Sungai Karet, Sungai Krukut Hulu, dan Sungai Pesanggrahan berada dalam status siaga tiga atau waspada.
(sur)