TNI Tempatkan Empat Pesawat Super Tucano Baru di Malang

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Selasa, 01 Mar 2016 20:50 WIB
Total armada pesawat tempur ringan Super Tucano asal Brasil yang dimiliki Angkatan Udara RI kini berjumlah 14 unit, minus satu yang jatuh belum lama ini.
Total armada pesawat tempur ringan Super Tucano asal Brasil yang dimiliki Angkatan Udara RI kini berjumlah 14 unit, minus satu yang jatuh belum lama ini. (Dok. Wikimedia Commons/USA Air Force)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna mengatakan, empat pesawat Super Tucano yang baru datang dari Brasil kini ditempatkan di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.

"Sudah ditempatkan di Malang," kata Agus di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (1/3).

Agus mengatakan empat pesawat Super Tucano yang diterima Indonesia dalam kondisi lengkap sesuai pesanan. Menurut Agus, Super Tucano itu tak akan dilengkapi radar cuaca karena merupakan jenis pesawat latih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Super Tucano memang belum dipasang radarnya, kan untuk latih bukan multirole seperti F-16 dan Sukhoi. Enggak perlu radar cuaca seperti Sukhoi, beda," ujar Agus.

Terkait jatuhnya pesawat Super Tucano beberapa waktu lalu, Agus mengatakan TNI AU masih melakukan investigasi. Investigasi dilakukan tanpa melibatkan produsen pesawat asal Brasil tersebut.

"Belum (keluar hasil investigasi). Memang mudah melakukan investigasi?" kata Agus.
Lanud Abdulrachman Saleh kemarin kembali menerima pesawat Super Tucano. Total sudah ada 15 pesawat buatan Brasil ini memperkuat Skadron 21 di lanud tersebut, minus satu yang jatuh belum lama ini.

Empat pesawat yang dikendarai pilot Angkatan Udara Brasil itu mendarat satu per satu setelah lepas landas dari Brasil pada 15 Februari.

"Empat pesawat datang beruntun sejak tahun 2012," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Abdulrachman Saleh Mayor Sus Hamdi Londong Allo.

Empat pesawat tersebut melengkapi 11 pesawat lain yang telah tiba lebih dulu. Namun atu di antara 11 pesawat tersebut mengalami kecelakaan di Malang dan menewaskan sang pilot.

Pesawat Super Tucano datang sesuai kontrak antara pemerintah RI dengan perusahaan Brasil, Embraer, pada tahun 2010 dan 2012. Super Tucano ialah pesawat tempur ringan bermesin Turboprop yang memiliki kemampuan menempuh operasi jarak jauh.

Pesawat ini mampu melesat hingga 590 kilometer per jam. Super Tucano juga menggunakan sistem avionik MIL-STD-1553 yang digunakan jet tempur AS modern lain seperti General Dynamics F-16 Fighting Falcon, McDonnell Douglas F/A-18 Hornet,  Boeing AH-64 Apache, Lockheed P-3C Orion, McDonnell Douglas F-15 Eagle, dan Norhrop F-20 Tigershark. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER