Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tidak semua hasil investigasi pesawat TNI yang celaka bisa disingkap ke hadapan publik.
“Tidak semuanya bisa dibuka ke publik. Ada masalah-masalah yang belum tuntas diinvestigasi, jadi enggak bisa dibuka,” ujar Luhut kepada CNNIndonesia.com di Kantor Kemenkopolhukam, Jumat (12/2).
Meski demikian, kata mantan Kepala Kantor Staf Presiden itu, sebagian informasi dalam investigasi tersebut bisa saja diungkap kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang bisa diceritakan, ada yang tidak," kata Luhut.
Hal senada dikemukakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Ia meminta TNI Angkatan Udara membuka hasil investigasi beberapa kecelakaan pesawat tempurnya kepada dia, meski tak perlu diinformasikan secara lengkap kepada publik.
"Harus dibuka ke Kemenhan. Kalau ke publik, ada yang dibuka, ada yang rahasia," kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan.
"Ada hal-hal yang tidak boleh (dibuka ke publik) karena jadi rahasia negara. Alutsisa (alat utama sistem senjata) untuk pertahanan nasional, termasuk rahasia negara," ujar Ryamizard lagi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto mengisyaratkan tak akan membuka hasil investigasi kecelakaan pesawat-pesawat mereka kepada publik.
"(Hasil investigasi) dipublikasikan atau tidak, itu tergantung kebijakan pimpinan. Bisa saja dipublikasikan sebagai pertanggungjawaban, tapi tidak semua. Yang jelas penyelidikan dilakukan dengan tujuan agar kecelakaan serupa tak berulang," kata dia.
Gerry Soejatman, pakar penerbangan dan investigator swasta kasus kecelakaan pesawat, menyatakan dipublikasikan atau tidaknya kecelakaan pesawat militer tergantung kebijakan masing-masing negara.
"Ada negara yang memberitahukan hasil investigasinya untuk publik, tapi sekadar memberi tahu, tak merinci. Sementara laporan detailnya untuk internal militer. Ada pula negara yang tak mengungkap sama sekali hasil investigasinya ke publik," ujarnya.
Meski demikian, ujar Gerry, informasi umum soal hasil investigasi itu perlu diberikan kepada masyarakat karena pesawat tempur merupakan alutsista yang dibeli dengan anggaran negara yang notabene berasal dari uang rakyat.
(agk)