Menteri Luhut: Narkoba Tak Memandang Agama atau Jabatan

Aulia Bintang | CNN Indonesia
Kamis, 03 Mar 2016 02:34 WIB
Luhut menjelaskan, hampir semua orang berpotensi menjadi korban dari peredaran narkoba dan hampir semua di lini pasti ada yang mengkonsumsi narkoba.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menegaskan bahaya narkoba dan bisa merusak berbagai lini. (CNN Indonesia/Rosmayati D Kandi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Padjaitan pun mengingatkan bahwa narkoba tidak pandang bulu dalam mencari mangsa. Indonesia tengah gencar memberantas praktik peredaran dan komsumi narkoba, salah satunya dengan cara menerapkan sistem hukuman mati bagi para terpidana narkoba.

"Narkoba itu dikonsumsi lebih dari 5,9 juta orang dan setiap hari 30 hingga 50 orang meninggal. Jadi kita itu tak berbicara agama atau jabatan atau lain sebagainya karena semuanya kena," kata Luhut saat menjadi memberikan pengarahan di Pekanbaru, Rabu (2/3).

Luhut menjelaskan, hampir semua orang berpotensi menjadi korban dari peredaran narkoba itu, hampir semua di lini pasti ada yang mengkonsumsi narkoba. Oleh sebab itulah dia meminta agar semua pihak di daerah memperhatikan peredaran barang haram tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu cara yang disarankan oleh Luhut adalah melihat apakah di sekitar masyarakat ada atau tidak orang yang mencurigakan. Jika orang itu berlaku aneh seperti gejala pengguna maka masyarakat lain patut untuk curiga.

Berdasarkan data yang dipegang Luhut, pada 2014 hingga 2015 kasus narkoba di Indonesia mengalami kenaikan hingga 13 persen. Penambahan yang dianggap sangat tinggi tersebut membuat Luhut menekankan adanya kewaspadaan dari masyarskat.

Dimulai dari aparat kepolisian, aparat tentara, hingga pegawai pemerintah daerah diminta Luhut untuk bisa bergerak mencegah peredaran narkoba jenis apapun di kawasan mereka. Menurut dia, rehabilitasi diperlukan tapi mewaspadai lebih awal itu lebih bagus lagi.

Sebelumnya Luhut menjelaskan, ada tiga fokus yang akan dia sampaikan terkait deradikalisme yang mau dia tekankan pada masyarakat, yaitu terorisme, narkoba, dan dana desa.

"Dana desa ini penting karena ada tiga instansi yang bermain di situ, yaitu TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah," kata Luhut.

Pria yang pernah bekecimpung di Partai Golongan Karya tersebut mengatakan sinergitas antara tiga instansi itu perlu dilakukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan kesejahteraan yang bagus. Jika kesejahteraan itu bisa diwujudkan maka tindak terorisme bisa berkurang.

Menurut Luhut, kunjungannya ke beberapa daerah tersebut merupakan arahan langsung dari Presiden Indonesia Joko Widodo. Menurut dia arahan Jokowi tersebut harus bisa disampaikan ke bawah.

Untuk masalah terorisme, Luhut menambahkan agar Pemda tidak kecolongan. Tak hanya itu, Pemda harus memgingatkan kepala desa selaku ujung pemerintahan paling bawah untuk mengingatkan soal itu.

Sementara masalah narkoba, Luhut mengaku bahwa wilayah Riau dan sekitarnya memang rawan karena dekat dengan bibir pantai yang menjadi salah satu jalur penyelundupan narkoba. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER