Teman Ahok Tak Mau Tunggu PDIP Restui Djarot

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Senin, 07 Mar 2016 12:43 WIB
Ahok sebenarnya ingin maju pada Pilkada 2017 berpasangan dengan Djarot Saiful Hidaya, namun PDIP tak kunjung memberikan izin.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kelompok Teman Ahok tidak memiliki waktu banyak untuk mengumpulkan dukungan yang ditargetkan 1 juta dukungan. Menurut Basuki, Teman Ahok sudah enggan menanti kepastian dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk memberikan izin bagi Djarot Saiful Hidayat sebagai pasangan Basuki pada Pemilihan Kepala Daerah 2017.

"Tak bisa, anak-anak (Teman Ahok) ini sudah tak mau menunggu, PDIP juga maunya mengusung dan bukan mendukung," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/3).

Dengan menyebut soal ketidaksabaran Teman Ahok tersebut, Ahok-sapaan Basuki, sekaligus menegaskan bahwa yang mendesak PDIP untuk segera memutuskan bukanlah dirinya melainkan Teman Ahok. "Jadi bukan saya yang mendesak partai Teman Ahok yang mendesak karena butuh cepat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai catatan, Ahok sebenarnya ingin maju pada Pilkada 2017 berpasangan dengan Djarot. Namun hingga kini PDIP tak kunjung memberikan izin pada Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Ahok mengatakan, Teman Ahok ingin segera memenuhi target 1 juta dukungan bersamaan dengan nama wakil di dalamnya. Sayangnya Teman Ahok menganggap hal itu bisa memakan waktu lama.

Untuk itu, Ahok mempersilakan Teman Ahok untuk menyebarkan formulir dengan nama Heru Budi Hartono sebagai nama calon wakil gubernur pasangannya. "Jika kalian bisa memenuhi (1 juta dukungan), silakan masukkan nama Heru. Hari ini mereka mulai edarkan dukungan untuk saya dan Heru," tuturnya.

Heru saat ini merupakan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta dan mengaku siap jika Ahok memilihnya untuk maju pada Pilkada 2017.

"Kalau itu perintah Pak Gubernur saya siap. Bismillah," kata Heru, Jumat (4/3).

Heru menjelaskan, PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta memang pilihan yang tepat untuk bisa menyaingi kinerja Ahok sebagai Gubernur. Orang yang sudah tahu seluk beluk Pemprov DKI akan lebih cepat beradaptasi jika dibandingkan orang luar.

"Kalau dari dalam itu bisa cepat, sedangkan dari luar harus ada adaptasi terlebih dahulu," kata Heru.

Jika nanti dipilih Ahok, Heru mengaku sudah memiliki beberapa program yang bisa diterapkan di DKI Jakarta. Satu fokusnya adalah pengembalian fungsi ruang terbuka hijau di DKI Jakarta.

Selain itu, dia ingin manajemen keuangan di DKI lebih transparan dibandingkan saat ini. "Transparansi cashless harus berjalan," kata Heru. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER