Hujan Ancam Perparah Banjir Bandung

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Minggu, 13 Mar 2016 17:05 WIB
Mendung yang menggantung di Kabupaten Bandung membuat BPBD setempat khawatir, banjir belum akan segera surut.
Sejumlah kendaraan dan pejalan kaki berusaha melintasi banjir di kawasan Jalan A.H. Nasution, Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/3). Akibat hujan deras disertai angin kencang, sejumlah ruas jalan raya di wilayah kota Bandung mengalami banjir yang berdampak pada terhambatnya aktifitas warga dan kemacetan panjang. (ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir di Kabupaten Bandung pada Minggu sore (13/3) perlahan surut. Namun, cuaca yang belum juga membaik membuat petugas harap-harap cemas.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Tata Irawan ketika dihubungi CNNIndonesia.com dari Jakarta mengatakan, petir mulai menyambar, menunjukkan pertanda hujan deras.

"Mudah-mudahan tidak hujan, ini saja sudah mendung, petir lagi," kata Tata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pantauan BPBD Kabupaten Bandung, genangan air di jalan-jalan raya sudah mulai turun. Meski demikian, tinggi genangan di kawasan pemukiman belum belum berkurang. .

"Kalau di pemukiman masih seperti tadi pagi sebenarnya. Titik tertinggi seperti di Bojong bisa sampai tiga meter, di kompleks perumahan air sampai genting," ucapnya.

Menurut Tata, banjir kali ini lebih besar daripada yang sebelum-sebelumnya. Bahkan, ini adalah banjir paling besar yang pernah dia alami.

"Karena sebelumnya belum pernah di Dayeuh Kolot, di depan kantor kecamatan itu 30-40 sentimeter," kata Tata.

Penyebabnya, kata Tata, adalah hujan berbarengan di Bandung dan beberapa dataran tinggi di Jawa Barat, seperti seperti Garut dan Sukabumi.

Sementara itu, ketika ditanya soal kabar korban jiwa dan orang hilang akibat banjir, Tata enggan berkomentar. "Saya dari kemarin di lokasi belum ada informasi itu, jadi saya belum bisa kasih pernyataan."
Banjir saat ini melanda 15 daerah di Kabupaten Bandung akibat luapan Sungai Citarum menyusul hujan deras yang terjadi selama hampir sepekan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan daerah tersebut adalah Cicalengka, Rancaekek, Cileunyi, Solokan Jeruk, Majalaya, Ciparay, Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Pameungpeuk, Banjaran, Arjasri, Cangkuang, Katapang dan Kutawaringin.

Sebanyak 5.900 kepala keluarga yang terdiri dari 24 ribu jiwa terkena dampak banjir. Lebih dari tiga ribu jiwa mengungsi karena tinggi banjir mencapai 80-300 sentimeter.

Di daerah sekitar bantaran sungai Citarum dan cekungan tinggi bahkan banjir mencapai tiga meter. "Penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri meskipun rumah tertimbun material longsor seluruhnya. Saat ini mereka mengungsi ke kerabat terdekat," kata Sutopo. (abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER