Banjir di Bandung Tewaskan Dua Orang, Tiga Hilang

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Minggu, 13 Mar 2016 10:37 WIB
Dua orang tewas dan tiga lainnya hilang akibat banjir di 15 daerah di Bandung akibat luapan Sungai Citarum. Sebanyak 24 ribu warga terdampak bencana ini.
Dua orang tewas dan tiga lainnya hilang akibat banjir di 15 daerah di Bandung akibat luapan Sungai Citarum. Sebanyak 24 ribu warga terdampak bencana ini. (Antara Foto/Novrian Arbi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir melanda 15 daerah di Kabupaten Bandung akibat luapan Sungai Citarum menyusul hujan deras yang terjadi selama hampir sepekan. Dua orang tewas dalam bencana ini.

Berdasarkan pernyataan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (13/3), 15 daerah di Kabupaten Bandung terendam banjir, yaitu Cicalengka, Rancaekek, Cileunyi, Solokan Jeruk, Majalaya, Ciparay, Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Pameungpeuk, Banjaran, Arjasri, Cangkuang, Katapang dan Kutawaringin.
"Hujan deras yang berlangsung sejak Selasa (8/3) hingga Sabtu Minggu dini hari (13/3) dengan puncak hujan deras pada Sabtu (12/3) pukul 16.00–19.30 Wib sehingga menyebabkan banjir yang cukup luas," ujar Sutopo.

Akibat banjir, sebanyak 5.900 kepala keluarga yang terdiri dari 24 ribu jiwa terdampak. Lebih dari 3.000 jiwa mengungsi karena tinggi banjir mencapai 80-300 cm. Di daerah sekitar bantaran sungai Citarum dan cekungan tinggi banjir mencapai 3 meter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua orang meninggal dunia dalam bencana ini. Risa, 13, meninggal dunia akibat tersengat listrik saat banjir di Dayeuhkolot. Sementara Ela, 40, meninggal terseret arus di Pameungpek. Tiga orang hilang dalam peristiwa tersebut, yaitu suami Ela dan kedua anak perempuannya.
Banjir melanda wilayah di Bandung yang topografinya menyerupai mangkuk. (Antara Foto/Novrian Arbi)
Hujan deras juga menyebabkan longsor di Kampung Lemburkebon RT 3 RW 7 Desa Padasuka Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.
"Penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri meskipun rumah tertimbun material longsor seluruhnya. Saat ini mereka mengungsi ke kerabat terdekat. Sementara itu angin kencang saat hujan juga merusakkan beberapa rumah di Desa Rancatungku Kampung Mengger RW 03 dan RW 04 Desa Rancatungku," lanjut Sutopo.

Evakuasi dan penyelamatan terus dilakukan oleh pemerintah kota Bandung dan berbagai organisasi relawan. Pengungsi ditempatkan di kantor kelurahan, gedung olahraga, masjid serta sarana umum lainnya.

Rawan banjir

Daerah sekitar hulu Citarum yang meliputi Majalaya, Ciparay, Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang, memang merupakan wilayah rawan banjir karena kondisi topografi cekung seperti mangkok.
Wilayah ini telah berkembang menjadi permukiman dan kawasan industri yang padat penduduk. Sutopo mengatakan, sungainya juga mengalami sedimentasi dan penyempitan sehingga mudah meluap. Situasi ini diperparah dengan rusaknya daerah aliran sungai di hulu, sehingga daerah ini langganan banjir.

"Berbagai upaya pengendalian banjir telah dilakukan, baik upaya struktural dan non struktural. Namun upaya ini kalah cepat dibandingkan dengan faktor-faktor penyebab banjir sehingga banjir belum dapat dituntaskan," ujar Sutopo. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER