TNI AL Bentuk Tim Investigasi Kebakaran RS Mintohardjo

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Selasa, 15 Mar 2016 12:53 WIB
Tim investigasi yang dibentuk akan bekerjasama dengan kepolisian dan Ikatan Hiperbarik Indonesia untuk mengetahui penyebab kebakaran.
TNI Angkatan Laut bentuk tim investigasi kebakaran ruang terapi oksigen RS Mintohardjo. (CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- TNI Angkatan Laut akan bekerjasama dengan Polri dan Ikatan Hiperbarik Indonesia untuk menginvestagasi kebakaran ruang terapi oksigen di Rumah Sakit Mintohardjo. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama M Zainudin mengatakan, hasil investigasi tim gabungan ini akan diumumkan secepatnya.

"Kami akan bentuk tim investigasi bersama pakar-pakar lain supaya bisa mengetahui penyebabnya secara tepat. Hasilnya akan segera kami publikasikan," ujar Zainudin saat dihubungi, Selasa (15/3).

Ia membantah jika dalam pelaksanaan terapi yang berujung insiden kebakaran kemarin tak sesuai prosedur. Menurutnya, sebelum masuk ke ruang chamber tempat terapi, semua prosedur standar telah dilaksanakan.

Misalnya pelarangan membawa jam tanga, cincin, ponsel, dan ikat pinggang di dalam ruangann terapi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pasien yang jadi korban kemarin juga bukan pertama sekali menjalankan terapi. Zainudin
menyebut mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Purnawirawan Abubakar Nataprawira telah melakukan terapi beberapa kali.

"Normalnya untuk kebugaran itu 10 sampai 12 kali. Setiap pelaksanaan chamber memakan waktu 1,5 jam sampe dua jam," tuturnya.

Zainudin menjamin peralatan di ruang chamber yang berasal dari Perancis itu selalu mendapat perawatan rutin. Tak hanya ruang chamber di gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT), di RSAL Mintohardjo juga terdapat ruang chamber dari Spanyol yang bisa menampung 18 sampai 22 orang.

"Kalau ruang yang terbakar itu hanya menampung empat orang, kami juga punya ruang chamber terbaru dari Spanyol. Daya tampungnya lebih banyak," ujar Zainudin.

Pada saat kejadian, kata dia, operator maupun dokter di sekitar lokasi sempat mengaku kesulitan mengevakuasi korban.

"Di lubang chamber sebenarnya ada kaca dan kelihatan aktivitas di dalamnya. Tapi tekanan oksigen murni membuat api cepat menyebar," katanya.

Dalam situs resmi RSAL Mintohardjo, terapi oksigen hiperbarik adalah suatu cara pengobatan dimana peserta terapi bernafas dengan menghirup Oksigen murni (100%) di dalam Ruang Udara Bertekanan Tinggi lebih dari 1 Atmosfer Absolut. Terapi ini merupakan terapi utama pada penyakit penyelaman dan terapi tambahan pada berbagai penyakit klinis. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER