Capreskan Istri SBY, Demokrat Dinilai Hanya Uji Reaksi Publik

Alfani Roosy Andinni | CNN Indonesia
Rabu, 16 Mar 2016 13:45 WIB
PAN menghormati langkah test the water Partai Demokrat dengan mencalonkan Ani Yudhoyono sebagai capres 2019.
Demokrat dinilai hanya menguji reaksi publik dengan mewacanakan pencalonan Ani Yudhoyono dalam Pilpres 2019. (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Amanat Nasional (PAN) menilai, Partai Demokrat ingin menguji reaksi publik atau test the water dengan mempersiapkan Ani Yudhoyono sebagai calon presiden 2019. Politikus PAN Teguh Juwarno mengatakan, langkah tersebut adalah hal yang biasa untuk mencari tahu keinginan publik.

"Itu hak politik Demokrat yang harus dihormati. Saya menduga ini cara Demokrat untuk test the water untuk melihat sejauh mana reaksi publik," kata Teguh saat dihubungi, Rabu (16/3).

Teguh juga menduga partai yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono itu sedang meniru langkah politik Partai Demokrat di Amerika Serikat (AS) yang mengusung Hillary Clinton sebagai capres.

"Jadi, langkah ini juga harus dihargai karena memberi kesempatan kepada publik untuk menilai kandidat yang akan diusung pada pilpres mendatang," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PAN sendiri menurut Teguh tidak akan meniru langkah Demokrat tapi akan lebih dahulu menyerap aspirasi masyarakat melalui kader-kadernya.

" Jadi, pendekatannya botton up, dari bawah ke atas," tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Fraksi Partai Hanura, Dadang Rusdiana mengatakan partainya menghormati sikap politik Partai Demokrat itu.

"Pada dasarnya kami menghormati siapapun untuk berlaga di Pilpres 2019," kata Dadang.

Namun dia menilai, langkah yang dilakukan Demokrat saat ini kurang tepat. Sebab, pemerintahan Joko Widodo saat ini sedang mengalami berbagai persoalan. Mulai dari persoalan ekonomi, pengangguran dan kemiskinan.

"Jadi semua pihak lebih baik berkonsentrasi untuk menyelesaikan dulu berbagai persoalan yang kita hadapi saat ini. Adapun masalah perebutan kursi presiden ada waktunya yang tepat," ujarnya.

Wacana pencalonan Ani Yudhoyono sebagai Capres muncul setelah gambarnya muncul dengan bertuliskan "Ani Yudhoyono Calon Presiden Partai Demokrat 2019".

Menanggapi adanya tulisan ini, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, Ani Yudhoyono lebih dari Senator Amerika Hilary Clinton.

Pada dasarnya Demokrat masih menginginkan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden. SBY dapat kembali mencalonkan diri setelah jeda satu periode.

Partai Demokrat juga memiliki opsi lain yakni mencalonkan Ani Yudhoyono apabila SBY tak mau lagi diusung menjadi presiden. Nurhayati pun tak mempertanyakan pengalaman politik Ani Yudhoyono.

"Kan sudah mendampingi SBY lebih dari sepuluh tahun," kata Nurhayati di Gedung DPR, kemarin. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER