Partai Penolak Revisi UU KPK Diyakini Menang Pilpres 2019

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 11 Feb 2016 14:55 WIB
Ruhut Sitompul meyakini penolakan Demokrat dan Gerindra terhadap niatan revisi UU KPK akan berbuah pada kemenangan partai di ajang Pilpres 2019.
Foto: Rosa Panggabean
Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator Juru Bicara Demokrat Ruhut Sitompul meyakini penolakan partainya dan Gerindra terhadap rencana revisi UU KPK akan berbuah pada kemenangan partai di ajang pemilihan presiden 2019.

"Pilpres 2019 sudah dekat. Feeling saya yang menang nanti Demokrat dan Gerindra," ujar Ruhut di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Kamis (11/2).
Fraksi Partai Gerindra sejak awal menolak rencana revisi UU KPK. Hal itu dilakukan sejak masuknya RUU KPK ke daftar program legislasi nasional (Prolegnas) Prioritas 2016. Penolakan tersebut berlanjut hingga pembahasan di Baleg. Dalam rapat harmonisasi, Fraksi Gerindra juga menolak rencana revisi dilanjutkan pembahasannya ke rapat paripurna.

Sementara Partai Demokrat sebelumnya menyatakan mendukung pembahasan revisi UU KPK ke tahap selanjutnya. Hal itu disampaikan Anggota Baleg dari Fraksi Demokrat Khotibul Imam Wiranu dalam rapat harmonisasi kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, Fraksi Demokrat berpandangan UU KPK masih mengandung banyak masalah. Karenanya, Fraksi Demokrat menyetujui rencana revisi UU KPK. Namun dengan catatan, tetap memberi ruang ke publik untuk terus memantau pembahasan revisi ini di tingkat selanjutnya.

Pagi tadi, Ruhut mengatakan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan agar fraksinya menolak rencana revisi UU KPK. Menurutnya, niatan revisi UU KPK belum tepat dilakukan saat ini mengingat hal tersebut masih menjadi isu persoalan sensitif.
Rapat paripurna untuk mengambil keputusan rencana revisi UU KPK siang ini dibatalkan. Ketua Baleg DPR Supratman Andi Agtas menuturkan hal penundaan itu merupakan usulan dari Fraksi Gerindra dan Fraksi Demokrat. Penundaan diusulkan agar rencana revisi ini dapat dibahas lagi terlebih dahulu dan tidak dilakukan terburu-buru.

"Kami berterima kasih kepada Demokrat yang tak setuju dengan pembahasan. Ini artinya hal baik, Gerindra ada kawan. Gerindra tidak sendiri lagi," kata Supratman Andi Agtas.
(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER