Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, prajurit TNI yang jadi korban tewas helikopter jatuh di Poso akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Sebelum dikebumikan, jenazah para korban akan diidentifikasi lebih mendalam di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
"Selesai diidentifikasi di sini, semua jenazah akan dibawa lagi ke RS Polri Kramat Jati untuk identifikasi lebih mendalam," kata Gatot di RS Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Senin (21/3) seperti diberitakan Antara.
Didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan Kapolda Sulteng Brigadir Jenderal Rudi Sufahriady, Gatot meninjau proses identifikasi jenazah di RS Bhayangkara Palu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panglima yang didampingi serta sejumlah pejabat teras Mabes TNI dan BIN tidak merinci kondisi jenazah, namun mengemukakan bahwa semua jenazah akan diidentifikasi lagi di Jakarta.
Gatot menegaskan, seluruh korban yang berjumlah 13 orang sudah ditemukan dan sedang diidentifikasi di RSU Bhayangkara Palu.
Sebelumnya disebut, baru 12 jenazah yang berhasil diidentifikasi yakni Kolonel (Inf) Saiful Anwar (Danrem 132/Todulako), Kolonel (Inf) Heri, Kolonel (Inf) Ontang RP, Letnan Kolonel (Cpm) Tedy, Mayor (Inf) Faqih (Kapenrem), Kapten dr Yanto, Prajurit Dua Kiki, Kapten (Cpn) Agung, Letnan dua (Cpn) Tito, Sersan Dua Karmin, Sersan Satu Bagus, dan Prjurit Satu Bangkit. Sementara korban atas nama Letnan Satu (Cpn) Wiradi dinyatakan belum teridentifikasi.
Helikopter milik TNI Angkatan Daerat itu jatuh di sebuah perkebunan Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir. TNI saat ini masih menginvestigasi penyebab jatuhnya helikopter.
Helikopter jatuh saat membawa para prajurit yang tengah terlibat dalam operasi membantu Polri memburu kelompok teroris yang dipimpin Santoso. Helikopter jatuh dan terbakar sehingga diperkirakan menewaskan 13 orang yang ada di dalamnya.
(sur)