Warga Padamkan Heli yang Jatuh dengan Daun Pisang dan Pasir

Basuki Rahmat | CNN Indonesia
Senin, 21 Mar 2016 05:19 WIB
Ada ledakan kecil-kecil. Kalau meledak lagi, warga sembunyi lagi di balik pohon karena takut kena amunisi dari helikopter.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)
Palu, CNN Indonesia -- Camat Poso Pesisir Muhlis Saing Dulla mengatakan helikopter milik TNI Angkatan Darat yang jatuh di Poso dan menewaskan 13 orang, lokasi jatuhnya di saluran air yang tidak memiliki air kecuali saat hujan. Warga setempat ikut membantu memadamkam api dari helikopter yang jatuh itu.

“Karena tidak adanya sumber air sehingga masyarakat dan aparat TNI dan Polri kesulitan memadamkan api. Selain itu, warga juga takut dengan amunisi yang ikut meledak di lokasi tersebut. Warga yang membantu memadamkan api hanya menggunakan daun pisang dan pasir,” kata Muhlis yang dihubungi dari Palu, Ahad malam (20/3).

"Ada ledakan kecil-kecil. Kalau meledak lagi, masyarakat sembunyi lagi di balik pohon karena takut kena amunisi," lanjut Muhlis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan aparat TNI dan Polri dibantu masyarakat kesulitan memadamkan api karena mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke lokasi kejadian.

Menurut Muhlis, warga yang datang ke lokasi jatuhnya heli tak hanya dari masyarakat setempat namun ada juga yang dari luar desa. “Mereka ada yang bukan warga di sini. Mungkin dari jauh yang baru dapat kabar jatuhnya heli," ujarnya, menduga.

Dia mengatakan tidak lama setelah heli jatuh aparat TNI di Koramil terdekat bersama masyarakat langsung ke lokasi kejadian. Kebetulan, kata Muhlis, lokasi tersebut tidak jauh dari Markas Koramil Poso Pesisir.

Muhlis menyebutkan cuaca di Poso dan sekitarnya hingga menjelang pukul 23.00 WITA baru saja dilanda hujan.

Muhlis mengatakan saat heli jatuh hujan belum turun, tetapi cuaca sudah gelap disertai dengan petir.

“Hujan baru turun beberapa saat kemudian setelah heli yang membawa 13 penumpang itu jatuh di dekat bandara,” tuturnya.

(antara/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER