DPR Usulkan Hambalang Jadi Penjara Koruptor

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Senin, 21 Mar 2016 20:28 WIB
Anggota Komisi Olahraga DPR Teguh Juwarno menyarankan, proyek Hambalang dijadikan penjara koruptor agar proyek ini tidak sia-sia.
Presiden Joko Widodo saat meninjau komplek olahraga Hambalang di Kabupaten Bogor, Jumat (18/3). (CNNIndonesia/Utami Diah Kusumawati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi Olahraga DPR Teguh Juwarno menyarankan, proyek pusat atlet terpadu Hambalang dijadikan penjara koruptor. Menurutnya, hal itu menjadi alternatif pemerintah agar proyek wisma atlet yang sempat berjalan tidak sia-sia.

"Hambalang dijadikan penjara bagi koruptor. Toh KPK kekurangan penjara," ujar Teguh saat dihubungi, Senin (21/3).

Teguh juga menyarankan, proyek senilai Rp2,5 triliun itu dijadikan museum antikorupsi. Melalui proyek wisma atlet, nantinya masyarakat melihat langsung bukti kerusakan dan kerugian akibat korupsi. Hal itu juga menjadi pelajaran bagi anak-anak soal dampak korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, saran itu belum pernah disampaikannya kepada pemerintah. Dia menilai, pemerintahan Joko Widodo saat ini berhak mengajukan rencana penggunaan. Pembangunan proyek Hambalang sebelumnya dihentikan atas keputusan Panja Komisi X dan keputusan KPK.

Proyek dihentikan karena terjadinya korupsi yang menjerat bekas Menpora Andi Mallarangeng, Sekretaris Kemenpora Wafid Muharram, dan bekas Kepala Biro Perencanaan Kemenpora Deddy Kusdinar selaku Pejabat Pembuat Komitmen saat proyek Hambalang dilaksanakan.

Usulan itu didukung Ketua DPR Ade Komarudin. Menurutnya, dijadikannya wisma atlet di Hambalang sebagai museum antikorupsi atau penjara koruptor lebih baik daripada membiarkan gedung itu terus rusak karena diabaikan.

"Dijadikan museum pengingat korupsi, benar mengingatkan apakah itu korupsi, apakah untuk dendam? Tidak boleh berbuat mubazir itu," kata Ade.

Perkara korupsi Hambalang juga menjerat Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, adik Andi Malarangeng, Choel Malarangeng, Direktur Utama PT Dutasari Citra Laras (perusahaan subkontraktor yang menggarap mekanikal elektrik (ME) proyek Hambalang) Mahfud Suroso, dan eks Direktur I PT Adhi Karya Teuku Bagus Mukhamad Noor.

Pada Jumat (18/3), Jokowi bersama Menpora Imam Nachrowi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meninjau kompleks di Hambalang. Kondisi kompleks saat ini terbengkalai dan tak terawat. Jokowi berkali-kali menggelengkan kepalanya saat meninjau lokasi.

Jokowi menginstruksikan Menpora dan Menteri PU-Pera meneliti struktur bangunan, aset yang dapat dimanfaatkan, dan kondisi tanah di kompleks Hambalang selama dua pekan mendatang.

Kelanjutan proyek Kompleks Hambalang akan diputuskan dua pekan mendatang setelah pemerintah mengkaji kelayakan bangunan dan kondisi tanah. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER