Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat keamanan Polda Metro Jaya mengamankan puluhan pengemudi transportasi berbasis aplikasi online Gojek yang bergerombol di kawasan Senayan, tepatnya di depan Gedung TVRI. Mereka diduga akan melakukan balas dendam pada sopir taksi yang beraksi anarkis pada kawanan Gojek.
Anggota Satuan Petugas Gojek, Rohim membantah jika mereka akan melakukan balas dendam. Kendati demikian ia mengakui ada beberapa pengendara Gojek yang diberhentikan sopir taksi dan bajaj hingga dipukuli.
"Mereka ini sebenarnya hanya terpancing informasi yang kurang jelas. Kita sudah imbau jangan sampai terpancing, dari TVRI kita arahkan pulang jangan sampai bentrok," ujar Rohim di Mapolda Metro Jaya, Selasa (22/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ketika akan kembali, polisi yang tengah melakukan sweeping kemudian membawa mereka ke Mapolda Metro Jaya. "Hanya diperiksa saja. Kita coba mengarahkan mereka, di sini juga enggak ada yang bentrok," katanya.
Rohim mengaku tak mengetahui siapa koordinator pengendara Gojek di kawasan Senayan tersebut. Pasalnya, informasi yang beredar pun sangat cepat melalui pesan singkat whatsapp dan Blackberry Messenger.
"Kita sudah koordinasi ke manajemen Gojek, yang penting kita bantu amankan jangan sampai ada bentrok," tuturnya.
CEO Gojek Nadiem Makarim menyayangkan adanya kekerasan yang dilakukan sopir taksi pada pengemudi Gojek. Melalui video yang diunggah di akun Gojek Indonesia melalui Youtube, Nadiem mengaku sedih dengan kejadian tersebut.
"Tolong diingat kekerasan tidak akan menguntungkan siapapun dan hanya merugikan diri kita sendiri dan keluarga. Jika Anda ingin terus menjadi pahlawan jalanan nusantara, hindari kekerasan," ucapnya.
(bag)