Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara Brigadir Jenderal Agung Sabar Santoso mengungkapkan penyebab terjadinya ledakan yang menewaskan empat orang korban di Universitas Haluoleo.
"Karena granat jatuh dari pegangan instruktur kemudian meledak," kata Agung saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (29/3).
Agung menjelaskan kejadian bermula saat instruktur memberi pengenalan bahan peledak kepada satpam di universitas tersebut. Pelatihan sudah berjalan selama 10 hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu ada dua orang instruktur yang bertugas. Satu orang menjelaskan, dan yang lainnya memegang granat.
"Kalau menuurut saksi mungkin pada saat peragaan itu mungkin kurang hati-hati instruktur, sehingga meledak," kata Agung.
Saat ini korban sudah dibawa ke rumah sakit dan polisi sudah mengamankan tempat kejadian perkara. Sebanyak empat orang meninggal dunia terdiri dari satu anggota Polri dari tiga anggota satpam.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto mengatakan korban meninggal dunia adalah Kaharudin, Jufriady dan Supriyadi yang merupakan anggota satpam. Sementara anggota Polri yang meninggal adalah Brigadir Haidir dari Brigade Mobil Polda Sutra.
Selain itu, ada pula korban luka delapan orang yang terdiri dari tujuh satpam dan satu polisi.
Insiden itu, kata Agus, terjadi pada sekira 15.30 WIT. "Pada saat pelaksanaan kegiatan tersebut anggota Brimob Brigadir Khaidir memperagakan jenis-jenis bahan peledak," kata Agus.
(sip)