Jakarta, CNN Indonesia -- Di antara deretan rumah kumuh di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara, terdapat beberapa bangunan bangunan permanen bertingkat menjulang tinggi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan menggusur kampung Luar Batang pada pertengahan April mendatang. Pemerintah berencana menjadikan kampung ini bagian dari proyek Port of Jakarta.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, pada Kamis (31/3), kawasan yang sebagiannya akan digusur oleh Pemerintah Provinsi ini tampak tak terlalu kumuh.
Salah satunya, ada sebuah rumah mewah bertingkat tiga. Rumah itu berwarna krem, dengan dua pilar besar yang menopang atap betonnya. Garasi yang cukup menampung dua kendaraan roda empat tampak terbuka. Namun, di dalamnya hanya ada satu mobil dan beberapa sepeda motor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari balik pagar-pagar tingginya terlihat pintu utama yang terbuat dari kayu tebal dengan gagang berwarna emas tertutup rapat. Di atasnya tergantung rangkaian lampu khas rumah mewah.
"Ini dulu saya yang mengerjakan," kata seorang pria paruh baya yang mengenalkan diri sebagai Kadir, kepada CNNIndonesia.com, Kamis (31/3).
Menurutnya, bangunan ini baru selesai dibangun beberapa bulan lalu, tepat sebelum dirinya memutuskan pulang kampung ke Tangerang.
Kadir memutuskan untuk meninggalkan istri dan anak-anaknya di kampung halaman karena baru saja mendapat pekerjaan membangun rumah. Baru satu hari dia kembali menginjakan kaki di Jakarta. Karena itu, dia tidak tahu soal rencana penggusuran di kawasannya.
Rumah mewah itu, kata Kadir, semula dikerjakan oleh sekitar 10 orang. Namun, pada akhirnya, hanya tiga orang yang mengerjakannya hingga selesai. Sisanya, kata dia, membangun rumah lain di tempat terpisah.
"Kalau tidak salah setahunlah saya buat ini," kata Kadir.
Duduk santai dengan mengangkat satu kakinya di atas bangku kayu, dia memandangi rumah yang kini dia tumpangi itu. Dia menetap di rumah itu karena mengenal salah seorang penghuninya.
Di lantai dasar, pemilik rumah tinggal bersama keluarganya. Sementara lantai atas disewakan sebagai kamar kost. Selama dia bercerita, memang tampak beberapa orang menaiki dan menuruni tangga besi yang berada di sebelah kiri rumah.
"Ya kalau gak disewain, mau buat apa. Anaknya baru tiga. Orang sukses ini yang punya, dia bos ikan," kata Kadir.
Menurut Kadir, pemilik rumah itu bernama Ali. Saat itu Ali sedang tidak berada di kediamannya karena masih bekerja. Tinggallah dirinya dan para penghuni kost di lantai atas.
(yul)