Masjid Bersejarah Luar Batang Akan Disulap Jadi Tempat Wisata

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Kamis, 31 Mar 2016 11:08 WIB
Ahok akan bangun masjid Luar Batang yang dibangun sejak 1630 di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, menjadi tempat wisata.
Ahok akan bangun masjid Luar Batang yang dibangun sejak 1630 di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, menjadi tempat wisata. (CNN Indoneisa/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masjid Luar Batang yang dibangun sejak 1630 di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara ini bakal disulap menjadi tempat wisata oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Halaman depan masjid akan diubah seperti plaza.

"Kami mau buat plaza supaya orang datang bisa jalan-jalan santai. Kami berharap ada plaza yang lebar. Dari arah Teluk Sunda Kelapa ke Masjid Luar Batang kan itu sejarah Jakarta," kata Ahok di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (31/3).

Seorang ulama Al Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Al 'Aydrus juga dimakamkan di kawasan tersebut. Untuk mengakomodir pengunjung masjid dan peziarah makam yang datang menggunakan kendaraan, Ahok juga akan membangun lahan parkir.
"Sekarang tiap malam jumat PKL (Pedagang Kaki Lima) datang, peziarah datang, bus taruh mana?" katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Ahok juga akan menyilakan para pedagang untuk berjualan di area sekitar plaza. Pedagang ini bakal mengakomodir pengunjung yang akan membeli makanan atau minuman.

"Nah ini tempat dagang supaya tidak jelek dan ditata," katanya.

Sementara itu, pasar ikan yang terletak di kawasan yang sama juga bakal diubah menjadi tempat wisata bahari. Proses renovasi masjid bagian dari penertiban kawasan tersebut.
Penertiban juga dilakukan untuk rumah-rumah yang berdiri di atas bantaran sungai yang tersambung dengan laut pun akan dilakukan mulai April 2016. Rumah-rumah akan digusur sementara warga akan dipindahkan ke rumah susun.

Ahok juga akan membangun tanggul dan penahan tanah (sheet pile) untuk melindungi pompa air di dekat kawasan pasar ikan. Ahok mengaku tak menyediakan blueprint untuk pembangunan ini. Seluruh penggarapan proyek diserahkan ke perusahaan pengembang kawasan tersebut.

"Ini tidak pakai duit APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Nah ini sekarang tinggal panggilin kewajiban pengembang lewat CSR (Corporate Social Responsibility)," ujarnya. (yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER