Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyindir angkutan umum yang enggan menurunkan tarif meski harga bahan bakar minyak turun. Padahal, saat harga BBM naik, angkutan umum akan segera menaikan tarifnya.
"Sekarang ini Organda (Organisasi Angkutan Darat) payah, pas minyak naik mereka minta naik tapi saat turun mereka tak mau menurunkan," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/4).
Sebagai perkumpulan pengusaha angkutan darat, Organda disebut Ahok bisa menentukan tarif angkutan umum karena mereka memiliki armada. Karena tak punya armada dan hanya sebagai regulator, pemda menurut Ahok bakal tersandera.
Karena itu, Ahok bertekad Pemprov DKI Jakarta menguasai seluruh jalur angkutan umum. "Kami tahun ini tak mau tersandera lagi, semua jalur akan kami ambil," ujarnya. Pengelola angkutan umum di ibu kota diminta bergabung dengan PT TransJakarta agar kebijakan bisa diambil secara terpusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan begitu, tarif angkutan umum bisa stabil tanpa harus terganggu fluktuasi harga BBM. Ahok oprimistis rencanyanya menguasai semua jalur angkutan umum bisa terwujud tahun ini.
"Kami ingin yang menentukan tarif adalah kami, jadi minyak naik turun, (tarif angkutan umum) tetap sama," kata Ahok.
Sejak hari ini tarif BBM diputuskan turun seiring dengan turunnya harga minya dunia. Harga premium yang semula Rp6.950 turun menjadi Rp6.450. Solar juga turun dari Rp5.650 jadi Rp5.150.
Pernyataan berbeda sebelumnya disampaikan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Menurut Jonan seiring dengan turunnya harga BBM bersubsidi, tarif angkutan umum juga akan turun sebesar 3 persen. Formula tarif baru tersebut menurutnya dibahas bersama Organda.
(sur)