Jakarta, CNN Indonesia -- Ujian Nasional untuk tingkat SMA dan sederajat akan mulai dilaksanakan pada Senin (4/4). Tapi ada kekhawatiran listrik padam, sebab UN tahun ini sebagian diselenggarakan dengan komputer.
Tahun ini UN akan digelar dalam dua cara, yaitu dengan kertas (Paper Based Test/PBT) dan komputer (Computer Based Test/CBT).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dijadwalkan akan melakukan inspeksi pelaksanaan UN di Surabaya bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surabaya menjadi pelopor penyelenggarakan Ujian Berbasis Komputer (UNBK) 100 persen di Indonesia, tahun ini. Sebanyak 37.730 siswa SMA sederajat di kota ini akan mengikuti ujian di 254 sekolah.
Anies meminta siswa SMA sederajat yang akan mengikuti UN beristirahat dengan cukup dan tidak belajar semalaman.
“Usahakan tidur malam selama 8 jam, pastikan asupan makanan sehat dan bergizi,” katanya, di Jakarta, Minggu (3/4). Lebih lanjut para siswa diminta berangkat ke tempat ujian lebih pagi.
Di Jawa Barat, UNBK sendiri akan diikuti 113.166 siswa SMA sederajat. Jumlah sekolah yang mengikuti ujian model ini naik dibandingkan tahun lalu, dari 102 sekolah menjadi 139 sekolah.
Total siswa yang mengikuti ujian nasional di Jawa Barat adalah 538.404 siswa.
Sementara di Sumatera Utara, UNBK akan diselenggarakan di 85 sekolah (SMA maupun SMK). Total siswa yang akan mengikuti ujian UNBK ini adalah 64.509 siswa.
Di Papua, sebanyak 24.674 pelajar SMA sederajat siap mengikuti Ujian Nasional di 532 sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Papua Elias Wonda mengatakan para pelajar di Papua sudah siap mengikuti ujian itu, baik yang manual maupun komputer.
Dari 532 sekolah yang akan melaksanakan UN tercatat 33 sekolah setingkat SLTA yang akan melaksanakan UNBK, tersebar di Jayapura, Keerom, Mimika, Nabire, dan Kabupaten Biak.
Persoalan ListrikSalah satu faktor penting terselenggaranya UNBK adalah ketersediaan listrik. Di Sumatera Utara, Dinas Pendidikan sudah meminta PLN Regional Sumbagut untuk memastikan tak ada pemadaman listrik pada saat UNBK berlangsung.
Sekolah-sekolah yang menyelenggarakan UNBK juga diminta menyediakan generator listrik sendiri untuk mengantisipasi jika listrik padam mendadak.
Sedangkan di Kota Bandarlampung, justru sudah terjadi pemadaman listrik sejak Minggu (3/4) sore. Anggota DPR Dwita Ria Gunadi kecewa dengan situasi itu.
“Saya sudah jauh hari mengimbau PLN agar tidak memadamkan listrik baik saat malam persiapan ujian maupun saat berlangsung Ujian Nasional 2016,” katanya.
Dia berharap, pemadaman seperti Minggu sore tidak terjadi pada hari UN berlangsung. Dia khawatir, kalau sampai terjadi, para siswa akan tertekan.
Di Provinsi Lampung, peserta UN tahun ini, baik yang berbasis tulis maupun UNBK, adalah 87.907 siswa. Mereka akan mengikuti ujian di 1.121 sekolah.
(ded/ded)