Setelah Fahri Hamzah, PKS Pecat Kadernya di DPR

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Jumat, 08 Apr 2016 15:00 WIB
Gamari Sutrisno mengaku, selama menjadi kader dan anggota fraksi PKS dua periode, tidak pernah melanggar atau melawan kebijakan partai.
Partai Keadilan Sejahtera turut memecat kadernya Gamari Sutrisno yang disebut melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga partai. (Dok. Muhammad Hilal/RPF)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Keadilan Sejahtera turut memecat kadernya Gamari Sutrisno. Berdasarkan isi dari laman pks.or.id, Gamari dipecat karena melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga partai. PKS telah mengajukan pergantian antarwaktu (PAW) Gamari kepada pimpinan dewan pada 5 April. 

Dalam surat yang ditandatangani Presiden PKS Sohibul Iman, DPP PKS meminta penggantian Gamari berasal dari daerah pemilihan Jawa Tengah III yang memiliki suara kedua terbanyak.

Hal itu dikonfirmasi Ketua DPP PKS Al Muzzamil Yusuf. Namun, dia enggan menyebutkan pelanggaran Anggota Komisi I DPR itu. Menurutnya, itu melanggar AD/ART PKS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau keterangannya, itu pelanggaran syariah. Dinasihati, tapi beliau tidak mau menerima," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (8/4).

Adapun Gamari mengaku, selama menjadi kader dan anggota fraksi dua periode, tidak pernah melanggar atau melawan kebijakan partai. Dia mengatakan saat ini berada di luar negeri sejak 1 April.

Sehingga, dia menuturkan, belum menerima surat pemecatan dan PAW yang diajukan DPP.

"Tidak ada peringatan lisan dan tertulis soal dugaan pelanggaran AD/ART partai," kata Gamari saat dikonfirmasi.

PKS memecat dua kadernya dalam pekan ini. Gamari dipecat tertanggal 5 April, dan Fahri Hamzah pada tanggal 6 April. Fahri dipecat karena tidak disiplin kepada partai. Dewan Pimpinan Tingkat Pusat menunjuk Ledia Hanifa menjadi Wakil Ketua DPR, menggantikan Fahri Hamzah.

Gamari berpendapat, pemecatan terhadap dirinya dan Fahri disebabkan adanya peradilan semu di partai. Dia menuturkan, pernah melewati proses persidangan. Namun, tata beracara persidangan dianggap membingungkan.

"Sesungguhnya saya heran dengan keputusan partai yang membunuh partainya sendiri," ucapnya. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER