Empat Nama Digadang Jadi Ketum PPP di Muktamar 'Islah'

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Sabtu, 09 Apr 2016 11:02 WIB
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPP hasil Muktamar VII, Suharso Monoarfa, mengatakan sudah ada empat nama yang bakal bersaing dapatkan kursi Ketua Umum.
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPP hasil Muktamar VII, Suharso Monoarfa, mengatakan sudah ada empat nama yang bakal bersaing dapatkan kursi Ketua Umum. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski belum ada spanduk yang bertuliskan siapa saja nama calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan yang akan dipilih hari ini di tempat gelaran Muktamar VIII, namun ternyata sudah ada beberapa nama yang digadang-gadang untuk duduk di kursi tersebut.

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPP hasil Muktamar VII, Suharso Monoarfa, mengatakan sudah ada banyak nama yang telah diusulkan oleh para peserta muktamar. Hanya saja, dari sekian banyak nama yang masuk, akhirnya muncul empat nama yang disebut-sebut bakal bersaing mendapatkan kursi Ketua Umum.

Salah satu nama yang masuk bursa adalah Romahurmuziy yang saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPP PPP. "Termasuk Pak Romy, lalu ada Akhmad Muqowam, Epiyardi Asda, dan Amir Uskara," kata Suharso saat ditemui di lokasi Muktamar VIII, Asrama Haji, Jakarta, Sabtu (9/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akhmad Muqowam sendiri diketahui sebagai salah satu tokoh PPP yang kini duduk di DPD. Sebelumnya, dia pun pernah menempati kursi anggota DPR selama dua periode. Sedangkan, Epiyardi Asda saat ini duduk sebagai Ketua DPP PPP dan Amir Uskara duduk sebagai Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel kubu Muktamar Bandung.

Muktamar kali ini yang disebut-sebut sebagai muktamar islah ini sebelumnya telah diminta oleh Presiden Joko Widodo agar digelar demi menyelesaikan konflik. Sebagai partai politik yang telah berusia lebih dari empat dekade, PPP dianggap telah memiliki tempat khusus dalam sejarah politik bangsa.

Islah kali ini pun diharapkan menjadi penutup dari 'perpecahan' partai lantaran ada dua kubu yang mengklaim sebagai kepemimpinan yang sah. Kubu pertama merupakan kepengurusan yang dipimpin oleh Romahurmuziy, yang menggelar muktamar di Surabaya, sedangkan di tempat berseberangan ada kubu Suryadharma Ali, yang menggelar muktamar di Jakarta.




(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER