Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Pasar Ikan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara histeris saat bangunan milik mereka mulai dirubuhkan. Masyarakat belum terima rumah yang mereka tempati selama bertahun-tahun diratakan dengan tanah.
Masyarakat yang menolak membentangkan spanduk sambil berteriak-teriak menolak penggusuran. Beberapa wanita yang menolak penggusuran bahkan menangis histeris saat melihat alat berat mulai bekerja.
Masyarakat yang menolak berasal dari RT001 dan 012. Mereka adalah beberapa warga Pasar Ikan yang selama ini masih bertahan saat mayoritas warga memilih pindah ke rumah susun.
Seperti diberitakan Antara, Senin (11/4), kawasan yang pertama kali dibongkar berada di zona satu yang banyak berdiri kios-kios.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 4.218 petugas keamanan gabungan dari TNI, Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)) dikerahkan dan sudah bersiaga sejak pagi hari.
Dua rumah susun yang disediakan Pemprov DKI Jakarta adalah Rusun Marunda dan Rusun Rawa Bebek dan beberapa rusun lainnya.
Saat ini sekitar 310 kepala keluarga sudah mendapatkan kunci rusun dengan rincian 106 KK di rusunawa Marunda, 188 KK di rusunawa Rawa Bebek , delapan KK di rusunawa Kapuk Muara, lima KK di rusunawa Cakung Barat dan tiga KK di rusunawa Tipar Cakung.
Sebelumnya Camat Penjaringan Abdul Khalit mengatakan, ada 596 rumah yang akan diratakan hari ini. Mayoritas warga Pasar Ikan sudah pindah ke rumah susun yang disediakan.
Abdul mengatakan, 90 persen lebih warga sudah pindah rusun. Sementara warga yang belum pindah terus dibujukan dan diberikan pemahaman bahwa mereka selama ini tinggal di tanah negara. Sosialisasi memang digelar sejak beberapa waktu lalu agar warga mau membongkar sendiri bangunan miliknya.
(sur/antara)