Jakarta, CNN Indonesia -- Tim sukses bakal calon Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Ade Komarudin, Bambang Soesatyo mempermasalahkan syarat biaya pendaftaran sebesar Rp20 miliar bagi para kandidat ketua umum yang akan mendaftar.
Menurut Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, jumlah Rp20 miliar bukanlah jumlah yang wajar. Dia menilai jika wacana tersebut benar-benar dilaksanakan, hal tersebut sama saja menyuruh para calon untuk melakukan korupsi.
"Para kandidat yang rata-rata anggota DPR, ada mantan anggota DPR dan Gubernur itu harus merampok kemana? Ini kemunduran bagi partai sebesar Golkar," kata Bamsoet saat dihubungi, Rabu (13/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar akan diselenggarakan pada 7-9 Mei mendatang di Bali. Namun, jelang gelaran akbar tersebut, wacana biaya Rp20 miliar sebagai syarat daftar bagi para bakal calon ketua umum mengemuka.
Ketua
Organizing Committee (OC) Munaslub Zainudin Amali tak menampik kebenaran wacana tersebut. Dia berkata, sejumlah biaya itu untuk menghindari politik uang salam Munaslub.
"Sempat muncul wacana untuk menghindari politik uang. Maka partisipasi yang akan diberikan ke daerah, dikumpulkan di satu tempat," kataAmali di Gedung DPR RI, kemarin.
Bambang menilai, alasan menghindari politik uang mengada-ada. Dia meminta panita berterus terang jika membutuhkan dana untuk menggelar Munaslub.
"Saya yakin para kandidat rela dan ikhlas patungan. Berdasarkan pengalaman Munas kami di Bali 2014 dengan 2000 kamar di sembilan hotel di Bali tidak sampai Rp10 miliarr kok. Lalu sisanya buat apa?" ucapnya.
Senada, bakal calon Ketua Umum Partai Golkar Mahyudin mengaku tidak setuju dengan wacana tersebut. Dia menilai, syarat biaya mendaftar sebesar Rp20 miliar tidak masuk akal.
"Kami seperti diadu, seperti berjudi kalau kalah ya kalah Rp20 miliar kan? Jangan sampai Golkar dianggap tidak jelas dalam membuat aturan," kata Mahyudin saat dihubungi.
Wakil Ketua MPR itu menyarankan, panitia membuka rekening sumbangan jika memang tidak memiliki biaya untuk menggelar Munaslub.
"Kalau Rp1 miliar wajar untuk uang partisipasi. Tapi kalau Rp20 miliar berat. Nanti saya kena gratifikasi. Yang ada kader Golkar ditangkap KPK semua," ucapnya.
Sebelumnya, hal serupa juga disampaikan oleh anggota tim sukses Ade Komarudin, Ahmadi Noor Supit. Dia mengaku mengetahui ada wacana biaya pendaftaran Rp20 miliar bagi para calon yang akan mendaftar.
Namun, bagi Supit nilai Rp20 miliar terlampau besar. Dia mencontohkan, calon yang menjabat sebagai anggota dewan pun belum tentu memilikinya.
"Kalau tidak jelas hitungan dan peruntukannya, Rp20 miliar ini bisa dianggap luar biasa besar. Tapi kalau transparan dan jelas, tidak masalah," tutur dia.
(obs)