Setya Novanto Klaim Dapat Dukungan Tommy Soeharto

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Jumat, 29 Apr 2016 13:44 WIB
Anggota tim sukses Setya Novanto, Roem Kono, mengatakan putra bungsu Soeharto, mendukung Setya maju menjadi Ketua Umum Golkar.
Setya Novanto meminta dukungan dari seluruh jajaran Partai Golkar se-Provinsi Maluku untuk mendukungnya saat pelaksanaan Munas Partai Golkar, 17 Mei mendatang. (Antara/Izaac Mulyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon ketua umum Partai Golkar Setya Novanto tak bermasalah saingannya, Ade Komarudin menemui Hutomo Mandala Putera alias Tommy Soeharto jelang penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).

Anggota tim sukses Setya Novanto, Roem Kono, mengatakan putra bungsu Soeharto, mendukung Setya maju menjadi Ketua Umum Golkar.

"Saya kira Novanto juga didukung Tommy dan siapa saja. Novanto fokus ke masalah daerah," kata Roem Kono di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (29/4).
Menurutnya, hal terpenting bagi caketum Golkar adalah mendapat kepercayaan daerah. Pimpinan daerah Golkar merupakan pemegang hak suara dalam bursa pemilihan ketua umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menuturkan, Setya telah berkeliling Indonesia, memperkenalkan diri, dan melihat kondisi Golkar di daerah. Secara keseluruhan, Setya sudah maksimal mempersiapkan diri bertarung di Munaslub mendatang.

"Tinggal mengikuti aturan yang diprogramkan steering committee. Tekad beliau untuk menang, membesarkan Golkar, dan membangun rekonsiliasi," ucap Roem.
Berdasarkan anggaran dasar dan rumah tangga Partai Golkar, setiap kader yang mencalonkan diri menjadi ketua umum harus memenuhi syarat PDLT (prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tak tercela).

Setya sempat dianggap terganjal persyaratan itu karena diduga bermufakat jahat bersama pengusaha Riza Chalid dalam perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia.

Menanggapi itu, Roem menilai, Setya memenuhi persyaratan itu. Dia mempertanyakan ukuran dasar perilaku tercela yang dilakukan kader sehingga tidak boleh menjadi caketum. Menurutnya, ukuran tercela masih belum dapat dipahami jelas.
"Bisa saja dia berkorban untuk partai sehingga tercela. Tercelanya Novanto dimana? Menghadap presiden diterima, di kader dielukan," kata Ketua BURT DPR ini. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER