Ada Car Free Day, Aksi Buruh di Bundaran HI Akan Digeser

Basuki Rahmat | CNN Indonesia
Sabtu, 30 Apr 2016 22:10 WIB
Pihak buruh sudah bernegosiasi dengan aparat keamanan agar diberi izin menggelar aksi di Bundaran HI namun tetap ditolak.
Massa buruh saat berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu, 10 November 2014. Ahad besok, 1 Mei 2016, para buruh akan menggelar aksi May Day di Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hari Buruh Internasional atau May Day 1 Mei besok yang jatuh pada hari libur Minggu, membuat aksi buruh tidak bisa digelar di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya. Pada Ahad besok, Bundaran HI seperti lazimnya bakal digunakan untuk Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor.

“Pihak kepolisian sudah menyatakan tidak mengizinkanaksi buruh di Bundaran HI sehingga kami terpaksa menggeser ke kawasan Patung Kuda dekat gedung Indosat,” ujar Ketua Umum DPP Serikat Pekerja Nasional (SPN) Iwan Kusmawan kepada kepada CNN Indonesia.com, Sabtu malam (30/4).

Iwan mengatakan pihak buruh tadinya sudah bernegosiasi dengan aparat keamanan agar diberi izin namun tetap ditolak. “Itu info terakhir yang kami peroleh Sabtu malam ini,” ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Massa buruh yang akan berkumpul di kawasan Patung Kuda, ujar Iwan, selanjutnya bakal bergerak menuju Istana. “Setelah dari Istana buruh akan berjalan ramai-ramai menuju Gelora Bung Karno untuk berkumpul dengan peserta aksi dari lokasi lain,” kata dia.

Iwan juga menyesalkan tindakan aparat kepolisian yang menghalangi para buruh dari sejumlah daerah yang akan berangkat ke Jakarta. “Aparat sampai mendatangi setiap perusahaan yang buruhnya akan berangkat ke Jakarta untuk ikut aksi May Day,” ujarnya.


Menurut dia sikap aparat keamanan yang mengekang kaum buruh tersebut membuktikan adanya suatu pelanggaran hak asasi manusia.

“Masa pekerja mau memperingati hari perjuangannya tidak boleh mengikuti sesuai instruksi organisasinya,” tutur Iwan.

Selain itu, kata dia, pihak buruh juga menyayangkan sikap pemerintah kota maupun kabupaten yang terus menerus merayu agar peringatan May Day dilaksanakan di mal atau di tempat lainnya.


“Bahkan sampai mau membiayai yang jumlahnya mendekati miliaran rupiah agar buruh tidak menggelar aksi,” kata Iwan.

“Kami akan terus memonitor laporan dari daerah dari mana uang tersebut. Jangan-jangan hasil patungan dari para pengusaha hitam,” lanjut dia.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER