Caketum 'Berbayar' Tak Masalah Ada Dua Calon Tanpa Mahar

Alfani Roosy Andinni | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Mei 2016 20:38 WIB
Tiga bakal calon ketum Partai Golkar tak mempermasalahkan dua calon yang tak membayar uang mahar Rp1 miliar, yaitu Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo.
Sembilan Kandidat Bakal Calon (Balon) Ketua Umum DPP Partai Golkar dari kiri Ade Komarudin, Airlangga Hartato, Aziz Syamsudin, Mahyudin, Indra Bambang Utoyo, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo dan Watty Amir mengangkat tangan bersama usai mengikuti acara Sosialisasi Kepada Para Balon Ketua Umum DPP Partai Golkar oleh Panitia Pengarah (SC) Munaslub Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar. (Antara Foto/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga bakal calon ketua umum Partai Golkar tak mempermasalahkan dua calon yang tak membayar uang mahar Rp1 miliar. Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo lolos tahap verifikasi meski tak membayar uang tersebut.

"Saya tidak keberatan, sebaliknya saya senang. Mereka tetap jadi calon bersama kami untuk berlomba," kata bakal ketua umum Golkar Ade Komarudin di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (7/5).

Panitia Munaslub Golkar memutuskan meloloskan Syahrul Limpo dan Indra Bambang Utoyo sebab syarat pendaftaran Rp1 miliar tidak mengikat. Ketua DPR itu mengaku patuh pada apapun yang diputuskan partai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu semua telah dipertimbangkan untuk masa depan partai dan sesuai dengan perundang-undangan," ucapnya.

Senada, bakal calon ketua umum lainnya yakni Setya Novanto menghargai keputusan panitia Munaslub yang meloloskan Syahrul dan Indra. Menurutnya, hal itu menunjukan proses Munaslub berjalan secara demokratis.

"Saya rela, ikhlas karena ini demi demokrasi Golkar. Siapapun yang menang mari bersama-sama menjadi sahabat Golkar," kata Novanto.

Bakal calon ketua umum Golkar Priyo Budi Santoso juga tak mempermasalahkan keputusan panitia Munaslub. Bahkan, dia mengaku sebagai salah satu yang meminta Syahrul dan Indra diterima.

Meski sempat ragu setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan biaya Rp1 miliar politik uang, dia tetap menyerahkan mahar tersebut. "Setelah panitia menjamin itu tidak apa-apa, saya ikut taat menyumbang," ucapnya.

Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo tak mau menyerahkan uang mahar Rp1 miliar lantaran keduanya tak ingin bursa calon ketua umum Golkar diidentikan dengan uang. Yang paling penting menurut Syahrul dan Indra ialah ideologi dan kualitas diri yang dimiliki kandidat.

KPK juga menyatakan syarat wajib penyerahan uang mahar Rp1 miliar adalah sebuah praktik politik uang yang nyata. Wakil Ketua KPK Laode Muhamad Syarif menyesalkan tindakan partai beringin yang memutuskan hal tersebut. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER