Nusa Dua, CNN Indonesia -- Ketua Pimpinan Sidang Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar Nurdin Halid memastikan mekanisme pemilihan calon ketua umum Partai Golkar bakal dilakukan secara rahasia.
"Kami tidak mengenal yang namanya tertutup atau terbuka, yang ada adalah pemilihan ketua umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas dan rahasia," kata Nurdin di Bali Nusa Dua Convention Center, Minggu (15/5).
Ketua Steering Committee Munaslub Golkar itu menjelaskan, dengan berlangsung rahasia, maka otomatis sistem pemilihan bakal calon ketua umum, menjadi calon ketua umum akan dilakukan secara tertutup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau rahasia berarti kan tidak ada orang yang boleh lihat, kan gitu," ujar dia.
Selain itu, Nurdin juga berkata, mekanisme tersebut sudah sesuai dengan pasal 25 ayat 1 pada Anggaran Dasar dan Amggaran Rumah Tangga Partai Golkar.
Mekanisme pemilihan tertutup, kata Nurdin, merupakan konsep yang sudah disiapkan panitia sebelum pelaksanaan Munaslub.
Nurdin berharap tidak ada perubahan terhadap aturan pemilihan tersebut. Sebab, tidak seperti pada Munas Bali 2014 yang melakukan pemilihan terbuka berujung aklamasi, kali ini menurutnya payung hukumnya berdasarkan AD/ART.
"Mudah-mudahan ini disepakati dan disetujui, tapi saya yakin disetujui karena payung hukumnya sudah jelas," ucap Nurdin.
Sebelumnya, tujuh dari delapan bakal calon ketua umum Partai Golkar sepakat untuk menolak wacana pemilihan melalui voting terbuka. Mekanisme pemilihan terbuka itu sempat muncul sebelum musyawarah nasional luar biasa digelar, kemarin.
Penolakan itu diutarakan Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Mahyudin, Aziz Syamsudin, Indra Bambang Utoyo, dan Syahrul Yasin Limpo.
Ade mengatakan, pemilihan secara terbuka akan menimbulkan potensi intimidasi terhadap pemilik suara. "Saya menolak keras upaya yang mengarah ke pemberlakuan pemilihan secara terbuka," ujarnya.
(abm)