Bergumul dengan Polisi, Bandar Narkotik Tewas Ditembak

Basuki Rahmat | CNN Indonesia
Minggu, 22 Mei 2016 00:54 WIB
Anggota polisi yang bergumul dengan pelaku mengalami sejumlah luka tusukan benda tajam dari bandar narkotik yang melawan.
Petugas menunjukan barang bukti narkoba berjenis CC4 saat pengungkapan kasus pabrik narkotik di kawasan Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa, 14 April 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Batam, CNN Indonesia -- Perang terhadap bandar narkotik terus dilancarkan kepolisian. Anggota Satuan Reserse Narkoba Polresta Barelang menembak mati Syawaluddin terduga bandar sabu-sabu, karena melawan bahkan bergumul dengan polisi saat hendak ditangkap di Kota Batam, Sabtu (21/5).

"Dia pemain lama dan melawan saat hendak ditangkap Sabtu dini hari. Jadi, anggota melumpuhkannya," kata Wakil Kepala Polresta Barelang AKBP Henki di Mapolresta Barelang, seperti dilansir Antara.

Henki mengatakan polisi terpaksa menembak mati pelaku karena berusaha melawan salah seorang petugas. Anggota polisi yang bergumul dengan pelaku juga mengalami sejumlah luka tusukan benda tajam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Karena melawan hingga membahayakan nyawa anggota yang hendak menangkap jadi diambil tindakan tegas hingga akhirnya pelaku tewas," ujarnya.

Pelaku yang berdasarkan pengenalnya berasal dari Wilayah Aceh kedapatan memiliki sekitar 300 gram sabu tersebut merupakan pemain lama yang sudah menjadi target penangkapan dari kepolisian.


"Kami sejak lama sudah mengincarnya. Dia termsuk lihai. Syawaluddin juga merupakan salah seorang anggota jaringan pengedar narkoba internasional," kata dia.

Selama di Kota Batam pelaku selalu berpindah-pindah tempat tinggal untuk menghindari pengejaran petugas yang sudah lama mengincarnya.

"Kami masih kembangkan kasus ini. Karena tidak mungkin pelaku hanya sendiri menjalankan bisnis tersebut. Kami juga sudah mengamankan telepon gengam pelaku untuk melacak jaringannya," tutur Henki.


Hingga saat ini jenazah pelaku masih berada di RS Otorita Batam, Sekupang, Batam karena belum ada pihak keluarga yang datang untuk mengambilnya.

Kota Batam yang berdektan dengan Malaysia sering kali dijadikan pintu masuk narkoba jaringan internasional. Selain diedarkan di Batam, sebagian barang tersebut juga dibawa ke daerah lain di Indonesia. Banyaknya pelabuhan tidak resmi membuat petugas kesulitan untuk mencegah narkoba asal Malaysia masuk ke Batam. (obs/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER