Jakarta, CNN Indonesia -- Brigadir Kepala Seladi, anggota Polres Malang Kota yang menyambi jadi pemulung mendapat penghargaan dari Ketua DPR Ade Komarudin.
Dalam kesempatan ini, Saladi mengatakan lebih baik menjadi pemulung daripada menerima uang suap.
"Lebih nikmat pemulung untuk sampingan. Seperti toko emas, sekarang ambil, dijual, laku," kata Seladi saat menerima penghargaan di Ruang Kerja Ketua DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (23/5).
Sementara Ade menyatakan, Seladi mengajarkan Indonesia nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan etos kerja sebagai seorang polisi. Seladi pun disebut menambah daftar nama polisi jujur di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Almarhum Gus Dur pernah mengatakan hanya ada dua polisi jujur di republik ini, yakni Pak Hoegeng Iman Santosa dan polisi tidur. Kini bertambah satu lagi,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo yang ikut hadir juga menyatakan rela gaji pokoknya hingga bulan Desember dihibahkan kepada Seladi, sebagai wujud apresiasi.
“Mudah-mudahan kisah ini jadi inspirasi,” ujar Bambang.
Kisah SeladiSeladi menceritakan awal kisahnya memilih menyambi sebagai pemulung. Pekerjaan sampingan tersebut diakui mulanya sempat dikeluhkan sang istri itu. Ister Seladi mengeluh lantaran banyaknya barang bekas yang dikumpulkan ke rumah.
Namun, lambat laun sikap sang istri berubah setelah melihat uang yang dibawa pulang oleh Seladi. Penghasilan pertama yang diperoleh setelah memulung selama 1,5 bulan mencapai Rp400 ribu.
"Iki lho hasil nyusuh (ini hasil mulung). Istri saya sempat nanya 'enthuk pirang kilo (dapat berapa kilo)?'. Saya bilang, 'uwes pek en wae (sudah buat kamu saja)'. Eh, istri saya ngguya ngguyu wae (ketawa-ketawa saja)," ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa sejumlah kalangan masih tidak suka dan menganggap pekerjannya sebagai pemulung kotor.
“Di Polresta ada yang bilang 'kenapa sih (mulung)? Lahan lain kan banyak?" ujarnya.
Namun, Seladi menjawab bahwa ada dua pilihan di dalam hidup yang memiliki konsekuensi berbeda jika dijalani, yaitu menjadi orang baik atau orang jahat. Seladi menegaskan lebih memilih menjadi orang baik.
(sur)