Jakarta, CNN Indonesia -- Manuver Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DKI Jakarta menyongsong Pemilihan Kepala Daerah 2017 semakin gencar. Potensi terbentuknya koalisi gemuk untuk melawan petahana, Basuki Tjahaja Purnama, pun semakin nyata.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan potensi tersebut baru bisa menjadi kenyataan seandainya partai politik yang ada memiliki kesamaan persepsi mengenai permasalahan di Jakarta.
"Sepanjang ada kesamaan pemahaman saya kira tak ada persoalan ya, kalau sudah ditemukan (kesamaan) koalisi itu mungkin," kata Gembong saat dihubungi
CNNindonesia.com, Sabtu (28/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, kata Gembong, PDI Perjuangan sudah menjalin komunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra. Rencananya, PDI Perjuangan akan mengajak Partai Amanat Nasional dan Partai Golongan Karya untuk bertemu dalam waktu dekat.
Tak hanya dua partai itu, PDI Perjuangan juga tengah mengagendakan pertemuan dengan Partai Demokrat karena Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarifuddin Hasan kemarin mengatakan membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai banteng.
"Jadi memang di DKI ini komunikasi dengan partai lain tak ada jarak, jadi enak saja. Pertemuan dengan Demokrat dan Golkar tinggal diformalkan saja," ujarnya.
Khusus untuk Golkar, Ketua Umum partai beringin Setya Novanto seakan menunjukkan sinyal bahwa partai pimpinannya akan mengikuti langkah Hanura dan NasDem yaitu mendukung Basuki Tjahaja Purnama maju Pilkada 2017 lewat jalur independen.
Terkait kondisi itu, Gembong mengaku partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut tak akan mempermasalahkannya. Seandainya dalam pertemuan nanti Golkar menyatakan sikap mendukung Ahok maka itu tak akan masalah.
"Kalau Golkar mau ikut ke sana ya kami hargai keputusan itu," ujar Gembong.
"Nah, untuk partai yang belum menentukan sikap kenapa tidak kita membangun komunikasi agar ada pemahaman yang sama mengenai persoalan Jakarta."
(tyo/tyo)