Luhut Siap Terbang ke Australia Bahas Pelanggaran HAM Papua

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Selasa, 07 Jun 2016 02:23 WIB
Langkah ini diambil oleh pemerintah dalam rangka menuntaskan 12 kasus pelanggaran HAM di bumi cendrawasih itu pada akhir tahun ini.
Rakyat Papua meminta pemerintah untuk mengusut tuntas kasus kekerasan di Papua yang disinyalir dilakukan oleh Aparat TNI dan Polisi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan menyelesaikan persoalan di Papua secara menyeluruh. Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Kami tajamkan lagi soal Papua. Kami mau sinkronkan lebih holistik lagi. Saya sudah lapor Presiden. Presiden ingin penyelesaian Papua diselesaikan secara holistik," kata Luhut saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (6/6).

Penyelesaian secara holistik yang dimaksud Luhut, juga terkait dengan persoalan hak asasi manusia di Papua. Sebelumnya, dia mengatakan pemerintah akan menuntaskan 12 kasus pelanggaran HAM di bumi cendrawasih itu pada akhir tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut akan membawa persoalan HAM di Papua dalam pertemuan bilateral di Australia. Selain membahas kasus di Papua, dia juga akan membicarakan masalah terorisme dan masyarakat dunia.

"Besok (Selasa) malam saya ke Australia, (Papua) itu masuk salah satu agenda kami, pertemuan bilateral," kata Luhut.

Pada Senin (6/6) petang, Menko Polhukam rapat dengan pemimpin sejumlah instansi pemerintah mengenai pembangunan di Papua. Beberapa yang hadir di antaranya Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Kepala Badan Intelijen Negara Tito Karnavian.

Pada pertemuan sebelumnya, dia menargetkan 12 kasus pelanggaran HAM Papua. Empat dari 12 kasus itu diserahkan ke Polda Papua, yakni kasus Wamena, kasus Yapen Waropen, peristiwa Kongres Rakyat Papua III dan penghilangan Aristoteles Masoka, sopir Ketua Dewan Presidium Papua Theys Hiyo Aluay. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER