'SDM Badan Intelijen Pertahanan Diambil dari Internal Kemhan'

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Kamis, 09 Jun 2016 20:41 WIB
Sekjen Kemhan berkata, Badan Intelijen Pertahanan dibentuk sebagai pengganti Badan Instalasi Strategis Nasional, salah satu satuan kerja di Kemhan.
Sekjen Kemhan Laksdya Widodo mengatakan Badan Intelijen Pertahanan didirikan sebagai pengganti Badan Instalasi Strategis Nasional di internal Kemhan. (CNN Indonesia/Prima Gumilang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo mengatakan Badan Intelijen Pertahanan didirikan sebagai pengganti Badan Instalasi Strategis Nasional (Bainstranas) Kemhan. Menurutnya, rencana pembentukan badan intelijen itu merupakan wacana lama.

"Tidak (baru). Sebelumnya sudah ada Bainstranas di bawah Kemhan. Sudah ada suatu badan. Sudah ada yang mengelola di sana," kata Widodo usai rapat di Komisi I DPR RI, Jakarta, Kamis (9/6).

Widodo berkata, lembaga baru ini nantinya memberikan informasi intelijen kepada Menhan untuk kemudian diserahkan kepada presiden sebagai pertimbangan kebijakan pertahanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hanya sekarang, barangkali ini kebutuhan Bapak Menteri apabila ingin membuat suatu keputusan atau kebijakan tentang pertahanan, paling tidak lengkap (informasinya)," ujar Widodo.

Bainstranas merupakan salah satu satuan kerja di Kemhan. Perubahan organisasi dari Bainstranas menjadi Badan Intelijen Pertahanan, menurut Widodo, untuk menyusun strategi pertahanan yang komprehensif dan aplikatif sesuai kebutuhan di lapangan.
"Semua resources yang mendukung pertahanan keamanan negara, masalah pangan, energi, sumber daya manusia di daerah, termasuk potensi pertahanan di daerah, itu butuh didata," kata Widodo.

Semua pendataan itu, ujar Widodo, untuk menyiapkan komponen pendukung dan cadangan jika suatu saat negara berada dalam kondisi bahaya.
Kementerian Pertahanan disebut Widodo tidak akan merekrut sumber daya manusia dari luar sebagai tenaga Badan Intelijen Pertahanan. Tenaga kerja dan fasilitas badan intelijen nantinya berasal dari Bainstranas.

"Sekarang kan sudah ada anggota Bainstranas. Kami tidak mengubah, tidak menambah orang, tidak menambah duit. Yang baru hanya strukturnya saja," kata Widodo.
Agak berbeda dengan ucapan Widodo, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan tenaga pendukung Badan Intelijen Pertahanan akan direkrut dari luar. Ryamizard menyatakan badan intelijen itu bahkan sudah dibentuk dan perekrutannya telah berjalan.

"Sudah dibentuk. Saya yang bentuk walaupun kecil. Sudah (ada perekrutan) tenaga-tenaga ahli. Dari segala macam, dari luar. Kalau (tenaga) ahli, kami ambil (dari luar)," ujar Ryamizard usai menghadiri peluncuran senjata PT Pindad di Kemhan malam ini.

Ia sebelumnya mengatakan mayoritas negara di dunia, terutama negara-negara besar, memiliki badan intelijen pertahanan. Hanya Indonesia, klaim Ryamizard, yang kementerian pertahanannya tidak memiliki badan intelijen.
(agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER