Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah Jawa Tengah selatan dan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akibat hujan lebat yang terjadi sejak Sabtu sore hingga malam.
Seperti dilansir kantor berita
Antara, banjir bandang melanda Desa Selandaka, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas, pada Sabtu (18/6) malam, akibat jebolnya tanggul Sungai Reja. Tanggul tersebut sedang dinormalisasi, dan tidak mampu menampung luapan air sehingga meluap ke permukiman di RT 02, 05, 06, 07, 08 dalam RW 01 dengan tinggi genangan air mencapai satu meter.
Tak hanya daerah tersebut, banjir juga menggenangi permukiman warga di Desa Buniayu, Kecamatan Tambak, dan beberapa desa di Kabupaten Banyumas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya masih berada di Desa Buniayu untuk memantau kondisi banjir di sini. Ada delapan warga yang diungsikan," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Prasetyo Budi Widodo.
Prasetyo mengatakan, tanah longsor juga terjadi di Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, sehingga menutup akses jalan di perbatasan Kabupaten Banyumas dan Banjarnegara itu. Menurutnya, relawan yang tergabung di BPBD Banyumas telah berada di sejumlah lokasi bencana.
"Kami akan segera ke Desa Selandaka untuk memantau bencana banjir di sana. Semoga tidak ada korban jiwa akibat bencana ini," katanya.
Sementara itu, Koordinator Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap Mulwahyono mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, tanah longsor melanda Dukuh Semampir RT 04 RW 03, Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Kebumen, pada pukul 18.30 WIB, sehingga mengenai tiga rumah warga.
Ia menjelaskan, peristiwa tersebut mengakibatkan enam orang tertimbun longsoran. Tiga orang di antaranya diketahui bernama Rustin, Kasimun, dan Musito, sedangkan jati diri tiga orang lainnya belum diketahui.
Lebih lanjut, Mulwahyono mengatakan, bencana longsor juga dilaporkan terjadi di Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, hingga menimbun satu rumah dan tiga orang diduga tertimbun.
"Basarnas Cilacap malam ini fokus menangani evakuasi warga terdampak banjir di Sumpiuh dan lanjut ke bencana longsor di Sempor," katanya.
Kalakhar BPBD Banjarnegara, Catur Subandrio mengatakan, pihaknya masih mengecek lokasi longsor sehingga belum bisa memastikan apakah benar ada tiga warga yang tertimbun ataukah mereka selamat dari bencana itu.
"Saya baru sampai di lokasi, masih dicek," katanya singkat.
Kulon Progo Terkena Banjir dan LongsorTak hanya wilayah selatan Jateng, sebanyak tujuh dari 12 kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, DIY, dilanda banjir dan tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah ini dari pukul 14.00 WIB.
Kepala BPBD Kulon Progo, Gusdi Hartono mengatakan, tujuh kecamatan yang terkena bencana banjir, yakni Kecamatan Wates, Temon, dan Panjatan, area persawahan dan perumahan. Sedangkan Kecamatan Samigaluh, Pengasih dan Girimulyo dilanda tanah longsor.
"Berdasarkan informasi dan data sementara, tujuh kecamatan ini terkena bencana banjir dan tanah longsor. Hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur merata seluruh wilayah Kulon Progo," kata Gusdi.
Ia mengatakan pihaknya sedang melakukan pemantauan lapangan, dan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Tagana sudah mulai mengidentifikasi lokasi yang dilanda banjir dan tanah longsor.
Gusdi menambahkan, BPDB bekerja sama dengan TNI dan polisi memantau lokasi bencana dan memberikan penanganan darurat.
"Saat ini, kami masih memantau dan mengidentifikasi di lapangan. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa," kata Gusdi.
Untuk itu, ia mengimbau kepada warga menjauh dari lokasi longsor dan lokasi banjir. Saat ini, listrik padam, sehingga sangat berbahaya.
(antara/gir)