JK: Tembakan ke Kapal China di Natuna Hanya Peringatan

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 22 Jun 2016 07:38 WIB
Tembakan peringatan ke kapal berbendera China merupakan prosedur standar untuk menjaga perairan Indonesia dari kapal penyusup yang hendak mencuri ikan.
Tembakan peringatan ke kapal China, ujar JK, merupakan prosedur standar untuk menjaga perairan Indonesia dari kapal penyusup. (Dok. Dinas Penerangan TNI AL)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta semua pihak tak bereaksi berlebihan menanggapi tertembaknya satu kapal nelayan China oleh kapal perang Republik Indonesia, KRI Imam Bonjol, di perairan Natuna pekan lalu.

JK, sapaan Jusuf Kalla, menegaskan tembakan tersebut ditujukan sebagai tembakan peringatan. Nelayan China pun, ujarnya, tak ada yang terluka.

"Itu tembakan peringatan," kata JK, semalam. Tembakan itu, ujarnya, merupakan prosedur standar untuk menjaga perairan Indonesia dari kapal penyusup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia, menurut JK, tak akan melayangkan nota protes kepada pemerintah China terkait masuknya kapal berbendera China Han Tan Cou ke Natuna, sebab kapal tersebut milik individu, bukan negara.

Meski demikian, China sebelumnya telah memprotes tindakan Indonesia menembak Han Tan Cou. Negeri Tirai Bambu mengklaim satu nelayan mereka terluka dalam insiden itu.

Terkait protes dari China, JK menyatakan pemerintah Indonesia siap memberikan jawaban.
Sebelum ditangkap, Han Tan Cou dan beberapa kapal China lainnya terlihat berlayar di perairan Natuna. Han Tan Cou terdeteksi sedang memasang jaring penangkap ikan.

Pukul 08.00 WIB Jumat pagi, total ada 12 kapal ikan asing yang berada di Natuna. Selusin kapal itu lantas diburu TNI Angkatan Laut. KRI Imam Bonjol memasang status “peran tempur bahaya umum.”

Karena kapal-kapal asing itu kabur dan melakukan manuver berbahaya, KRI Imam Bonjol melepas rentetan tembakan peringatan ke udara dan laut. Salah satu tembakan itu mengenai Han Tan Cou.

Sebelum tembakan dilepas, KRI Imam Bonjol telah melakukan komunikasi dengan Han Tan Cou dan memberi isyarat bendera, namun tak direspons.

Pukul 09.30, KRI Imam Bonjol menurunkan Tim Visit Board Search Seizure (VBSS) untuk menggeledah kapal Han Tan Cou.

Hasilnya, tujuh awak kapal berkewarganegaraan China, yang terdiri dari enam pria dan satu wanita, berhasil diamankan.

Kapal Han Tan Cou saat ini ditahan di Sabang Mawang, Natuna, untuk proses investigasi terkait dugaan pencurian ikan.
(pit/agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER