Kemenkes dan Bareskrim Datangi Lokasi Penyebaran Vaksin Palsu

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 30 Jun 2016 16:28 WIB
Dengan dibukanya informasi lokasi vaksin itu, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek berharap lokasi penyebaran vaksin palsu bisa dipersempit.
Menkes Nila F. Moeloek dan Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono akan menyambangi lokasi penemuan vaksin palsu di Jakarta Timur dan Bekasi, Kamis (30/6). (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jajaran Kementerian Kesehatan dan Badan Reserse Kriminal Polri memutuskan untuk menyambangi tempat-tempat yang menjadi lokasi penemuan vaksin palsu. Keputusan tersebut diambil setelah dua instansi tersebut melakukan pertemuan di Bareskrim Polri.

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menyebutkan beberapa daerah yang akan disambangi adalah yang terletak di Jakarta Timur dan Bekasi.

"Artinya kami akan datang ke tempat yang dicurigai, di Jakarta Timur dan Bekasi," ujar Nila saat ditemui di Mabes Polri, Kamis (30/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Nila, dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam tersebut pihaknya menjelaskan bagaimana awal mula ditemukannya vaksin-vaksin palsu tersebut. Dengan dibukanya informasi lokasi vaksin itu, Nila berharap lokasi penyebaran vaksin palsu bisa dipersempit.

Hal tersebut, kata Nila, bisa mempermudah kerja Kemenkes dalam melihat daerah mana saja yang menjadi lokasi penyebaran vaksin tersebut.

Sementara itu Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Ari Dono mengatakan bahwa pertemuan antara Kemenkes, Bareskrim Polri, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hari ini menjadi awal pembagian informasi perihal vaksin palsu itu.

Menurut dia, kolaborasi tiga instansi tersebut bisa mempermudah tugas dan tanggung jawabnya dalam satuan tugas yang dibentuk beberapa hari lalu.

"Langkah awalnya adalah investigasi, sekarang kalau ditemukan (vaksin) akan langsung ditarik," ujar Ari Dono.

Sebelumnya Bareskrim Polri kembali menetapkan satu orang tersangka tertait kasus penyebaran vaksin palsu. Satu tersangka tersebut membuat total orang yang menjadi pesakitan berjumlah 17 orang.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Agung Setya mengatakan satu tersangka baru tersebut baru diamankan tadi malam. Tersangka berinisial ME tersebut bekerja sebagai bidan dan diamankan di klinik miliknya di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.

Agung menjelaskan penemuan klinik di Ciracas tersebut membuka jalan bagi penyidik menemukan end user atau pengguna dari vaksin-vaksin tersebut. Nantinya para end user tersebut akan diperiksa apakah benar mereka disuntik vaksin palsu atau tidak.

Seandainya iya, maka mereka semua kemungkinan akan disuntikkan vaksin asli agar tidak memberikan efek buruk di waktu yang akan datang.

"Hari ini kami temukan penggunanya dan akan melakukan langkah bersama Kemenkes," kata dia.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER