Jakarta, CNN Indonesia -- Stasiun belum menyediakan ruang ramah anak yang termasuk dalam standar minimun pelayanan bagi konsumen. Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, fasilitas tersebut vital, terutama pada musim mudik Lebaran.
"Stasiun memang sudah aman, tapi masyarakat menginginkan
playground di stasiun agar anak-anak dapat bermain," ujarnya di Jakarta, Senin (4/7).
Terhadap temuan itu, Senior Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daop I, Bambang Setyo Prayitno, mengaku belum mengerti secara detail fasilitas berupa ruang ramah anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya kami kurang memahami bentuk pasti dari ruang yang ramah anak," ujarnya pagi tadi.
Meski demikian, Bambang berjanji akan segera menggelar pengadaan untuk pendirian ruang ramah anak. Ia berkata, selama ini anak-anak kerap tidur beralaskan tikar ketika menunggu kedatangan kereta api.
Tak hanya itu, kata Bambang, anak-anak juga kerap bermain di area peron. Menurutnya, aktivitas tersebut dapat membahayakan nyawa anak.
"Yang akan kami dirikan nanti bukan ruang bermain anak, tapi ruang yang nyaman untuk anak. Tujuannya agar mereka tidak tersiksa saat menunggu kereta," ucapnya.
Menurut Yohana, fasilitas standar lain yang harus diberikan pengelola stasiun kereta api kepada penumpang adalah ruang laktasi. Di Jakarta, fasilitas tersebut telah tersedia di Stasiun Gambir dan Pasar Senen.
Bambang berkata, fasilitas tersebut kini sedang dibangun di Pasar Jatinegara. "Berdasarkan SPM Kemenhub, ruang menyusui ini harus ada di setiap stasiun besar," ujarnya.
(abm)