Beda Versi Dispen AD dan Kodam soal Kecelakaan Helikopter

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Jumat, 08 Jul 2016 22:35 WIB
Dispen AD sebut heli yang jatuh dioperasikan bagi Kodam Diponegoro. Kodam menyebut heli digunakan untuk menyambut kunjungan Jokowi.
Dispen AD menyebut heli yang jatuh dioperasikan bagi Kodam Diponegoro. Sementara Kodam menyebut heli digunakan untuk menyambut kunjungan Jokowi. (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Sabrar Fadilah, menyebut helikopter yang jatuh di Kecamatan Kalasan, Daerah Istimewa Yogyakarta, sedang dioperasikan untuk bantuan kepada Komando Daerah Militer IV/Diponegoro yang berpusat di Semarang.

Pernyataan tersebut berbeda dengan keterangan Panglima Kodam IV/Diponegoro, Mayor Jenderal Jaswandi. Di lokasi kejadian, malam ini, Jumat (8/7), ia berkata helikopter tersebut sedang digunakan untuk patroli keamanan menjelang kunjungan Presiden Joko Widodo di Klaten.

"Helikopter ini alat milik Kodam IV Diponegoro yang sedang bertugas dalam rangka patroli keamanan menjelang kunjungan Presiden Joko Widodo," kata Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Jaswandi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Sabrar dalam konferensi pers di Jakarta berujar, "Helikopter digunakan oleh Panglima Kodam IV Diponegoro untuk komando dan pengendalian."
Sabrar menuturkan, sebelum kecelakaan, helikopter lepas landas dari Pangkalan Udara Adi Soemarno, Solo, menuju Landasan Udara Adisutjipto, Yogyakarta, sekitar pukul 15.06 WIB.

Delapan menit kemudian, kata Sabrar, pilot helikopter tidak lagi dapat berkomunikasi dengan menara pengawas.

Pukul 15.16 WIB, helikopter yang mengangkut lima kru itu dinyatakan hilang. Hingga saat ini TNI AD belum mengetahui penyebab pasti jatuhnya helikopter tersebut.

Akibat kejadian ini, dua orang prajurit TNI AD, Letda CPN Angga Juang dan Serda Yogi Riski Sirait, bersama seorang yang diduga warga sipil, Fransiska Agustin, meninggal dunia.

Sementara itu, tiga orang prajurit TNI lain, yakni Kapten CPN Titus Sinaga, Serka Rohmat, dan Kopda Sukoco mengalami luka serius.

Seperti dilansir Antara, saksi mata bernama Priharyanto (35 tahun) berkata, saat sedang mengudara, mesin helikopter mati sehingga baling-baling tidak lagi berputar.

Akibatnya helikopter limbung, menukik ke arah bawah, dan menabrak rumah Heru Purwanto. Setelah itu helikopter jatuh dan berhenti dengan posisi berbalik arah.

Malam ini, tim investigasi yang dibentuk Markas Besar TNI AD akan diberangkatkan menuju Yogyakarta.

Sabrar mengatakan, lembaganya akan menanggung seluruh biaya pengobatan dan rumah sakit untuk korban, baik yang tewas atau terluka.

"Seluruh korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit TNI AU Harjo Lukito," tutur Sabrar. (abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER