Lebaran Usai, Ahok Belum Putuskan Jalur Pencalonan Pilkada

Puput Tripeni Juniman & Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Senin, 11 Jul 2016 16:16 WIB
Menurut Ahok, lebaran masih berlangsung sepanjang bulan Syawal dalam kalender Islam. Sehingga dia baru akan memutuskan sikapnya setelah 3 Agustus 2016.
Suasana hitung manual satu juta KTP Teman Ahok, Rabu (29/6). (CNN Indonesia/Alfani Roosy Andinni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belum memutuskan jalur yang dipilihnya melalui independen atau partai politik, untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2017. Bebearpa waktu lalu, Basuki yang akrab disapa Ahok sempat berjanji akan mengumumkan sikapnya setelah Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah.

"Saya bilang (jalur Pilkada) diumumkan habis lebaran. Kalau di kampung saya, sepanjang bulan Syawal adalah lebaran," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (11/7).

Itu artinya, Ahok baru akan memutuskan pilihannya setelah bulan Syawal dalam kalender Hijriyah berakhir, yaitu bertepatan dengan tanggal 3 Agustus mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sepanjang bulan Syawal, minal aidin wal faidzin," ujar Ahok.

Ahok masih gamang antara jalur independen antara parpol. Dia menargetkan batas waktu memutuskan jalur yang dipilihnya setelah lebaran.  "Ada, mesti ada batas waktu. Ya minimal habis lebaran lah kali," kata Ahok, 20 Juni lalu.

Ahok sempat menyatakan, menggunakan jalur perseorangan karena tak ingin mengecewakan para relawan yang tergabung dalam Teman Ahok, yang sudah bekerja mengumpulkan KTP dukungan. Namun karena persyaratan yang dipersulit dan beberapa parpol mendekat membuat Ahok memikirkan ulang jalur yang hendak dipilihnya.

Ahok sudah mendapatkan satu juta KTP yang dikumpulkan melalui Teman Ahok. Ahok juga mengantongi dukungan dari Partai Hanura, NasDem dan Golkar. Jika tiga partai ini berkoalisi, cukup untuk mencalonkan Ahok lewat jalur partai politik pada pilkada serentak tahun depan.

Sebelumnya ada perbedaan pendapat di antara warga Jakarta yang ikut mengumpulkan KTP melalui Teman Ahok. Salah seorang warga Jakarta yang ikut menyerahkan KTP, Dwita Anggiaria mengatakan, Ahok tak membutuhkan pinangan partai lantaran jumlah KTP terkumpul saat itu telah mendekati target.

Dwita sangat skeptis terhadap pendekatan yang gencar dilakukan sejumlah partai politik kepada Ahok. “Saya lebih suka Ahok tetap di jalur independen karena saya mau pemimpin saya bebas dari tekanan politik pihak mana pun,” tutur Dwita beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Staf Accounting & Finance PT Transwepp Interanasional Halim Leonardi Sanjaya tak menyoalkan kendaraan politik yang digunakan Ahok untuk melanjutkan kiprahnya sebagai Gubernur Jakarta. Menggunakan jalur independen atau menumpang dukungan parpol, bagi Halim sama saja.

“Enggak masalah kalau memang harus lewat partai, sama saja. Yang penting jadi gubernur lagi,” kata Halim.

Menurut Halim, dalam memilih calon pemimpin, dia lebih mengedepankan figur ketimbang partai. Dia juga tak khawatir bahwa keberadaan partai politik akan mengganggu independensi Ahok.

“Saya percaya Ahok enggak akan terpengaruh,” ujarnya. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER