Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak mempermasalahkan dirinya masuk dalam kelompok ketiga atau pilihan terakhir pada penjaringan calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ibarat orang pacaran, yang terakhir menurutnya justru yang akan menikah.
"Kayak pacaran saja, pilihan terakhir juga bersyukur dong. Yang jadi kawin juga pilihan terakhir," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/7).
Ahok yakin dirinya yang bakal menjadi pilihan PDI Perjuangan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017. Meski tak mengikuti seleksi yang digelar PDI Perjuangan, Ahok masih percaya Ketua Umum Megawati Soekarnoputri bakal menggunakan hak prerogatifnya memilih dirinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selagi menunggu pilihan PDI Perjuangan, Ahok saat ini sudah memastikan dukungan dari tiga partai politik yakni Hanura, NasDem dan Golkar. Ahok juga sudah mengantongi lebih dari satu juta KTP untuk maju dari jalur independen. Kendati demikian, Ahok belum memutuskan jalur yang akan digunakannya pada Pilkada nanti.
Sebelumnya, PDI Perjuangan membagi tiga kelompok nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta di Pilkada yang juga akan digelar serentak dengan daerah lainnya di Indonesia.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan, dari tiga kluster tersebut, nama calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ada dalam kluster ketiga
Daftar nama yang masuk kluster ketiga adalah nama-nama yang muncul di masyarakat. Akan tetapi nama tersebut tidak mendaftar saat proses penjaringan yang diselenggarakan oleh partai, beberapa waktu lalu. Selain Ahok, nama lain yang masuk kluster ketiga adalah Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso.
Adapun nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masuk kelompok kedua. Kelompok kedua ialah kader yang dianggap memiliki kemampuan dan sudah dipantau partai.
Sementara kelompok pertama diisi oleh orang-orang yang mendaftar dan mengikuti proses penjaringan yang ditutup 25 April lalu. Ada 27 pendaftar selama proses penjaringan itu. Di antaranya adalah Yusril Ihza Mahendra, Abraham Lunggana, dan Sandiaga Uno.
Dari 27 nama itu, DPP sudah menyeleksi hingga menghasilkan enam nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Keenam nama tersebut sudah diserahkan kepada Megawati.
(sur)